Medco foundation telah melakukan melakukan riset dengan menanam beberapa komoditas di wilayah Serapu, Merauke, sebagai penjajakan untuk program food estate. Pada 2008 pihaknya telah menanam jagung, sorgum manis, kedelai, tebu, dan sejak 2009 mulai menanam padi. Bila ditotal, Medco sudah menanami lahan 25 hektare, dan menghabiskan dana 2,8 miliar. “Namun belum ada kegiatan komersil,” tuturnya.
Roni mengakui, lahan di Merauke cukup berpotensi untuk dijadikan food estate. Namun keterbatasan infrastruktur akan menjadi kendala. Saat ini transportasi yang memungkinkan untuk pergi ke Merauke hanya dengan pesawat. "Itu pun tidak ada penerbangan langsung dari Jakarta,” keluhnya.
Dia juga menambahkan, transportasi darat pun kondisinya tidak baik. “Banyak jalan yang belum diaspal, bahkan jembatan di Sungai Kumbe yang terputus pada Ramadan tahun lalu belum dibangun lagi,” ucapnya.
Untuk keperluan perdagangan ke wilayah Papua, tentunya diperlukan pelabuhan yang memadai. Sementara di Merauke hanya ada satu pelabuhan kecil. Menurut Roni, pelabuhan itu tidak memadai untuk kegiatan perdagangan skala besar. “Kalau harus membangun jalan, jembatan, dan pelabuhan dulu, kami tidak berani,” tuturnya.
Namun bila ada insentif dari pemerintah, misalnya kemudahan pajak, tidak menutup kemingkinan juga pihaknya akan tertarik berinvestasi. “Kalau tarif pajak di Merauke sama di tempat lain, lebih baik investasi di tempat lain saja,” katanya. Roni menyatakan pihaknya siap berinvestasi lebih serius di Kalimantan Tengan jika rencana di Merauke gagal.
PINGIT ARIA MUTIARA