Menurut Boedi, pada 14 November 2008 ia memang meminta uangnya US$ 96 juta di Bank Century Cabang Surabaya agar dikembalikan. Namun, Robert, yang juga bekas pemegang saham pengendali Century, membujuk Boedi agar uang tersebut dipindahkan ke Bank Century Cabang Jakarta. Namun, ternyata jumlah uang yang dipindahkan itu sudah tak utuh lagi.
Belakangan, pada 1 Desember 2008, ia baru tahu dari Maryono, Direktur Bank Mutiara (eks Bank Century) jika uang itu bukan lagi sebesar US$ 96 juta, tapi sudah berkurang US$ 18 juta. “Lho di mana yang US$ 18 juta itu? Enggak tahu di mana. Tidak bisa, saya kirim US$ 96 juta pada 14 November 2008 itu. Tahu-tahu jam dua malam dicuri,” tutur dia.
Boedi pun mengaku tak pernah meminta Robert untuk memecah-mecah rekeningnya menjadi ratusan rekening lain. Masing-masing rekening sebesar Rp 2 miliar, sesuai dengan dana yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan. “Saya terkejut dibilang ada pemecahan rekening. Buat apa saya suruh Robert. Tidak pernah ada pembicaraan soal itu,” ucapnya.
Ia mengaku, Robert sempat menawarkan untuk memecah rekening atas nama Boedi Sampoerna. Namun karena Boedi tidak mengenal nama di rekening itu, ia pun menampiknya. “Saya lihat bukan nama saya, saya tidak mau. Saya simpan saya ceritakan sama Pak Maryono. Itu bukan kemauan saya. Saya tidak pernah tanda tangan,” ucapnya.
OKTAMANDJAYA WIGUNA | FAJAR WH | WAHYU DHYATMIKA