"Itu pendapatan dari enam unit bisnis kami secara keseluruhan," kata Presiden Direktur Cipaganti Group Andianto Setiabudi di Jakarta, Senin (15/2).
Andianto mengatakan perusahaan jasa transportasi itu juga akan menambah setidaknya 750 unit menjadi 2.000 unit kendaraan pada tahun ini. Saat ini perusahaan memiliki 1.250 unit kendaraan, 600 unit di antaranya digunakan untuk perjalanan dan shuttle.
Andianto mengatakan target itu akan dicapai dengan membuka empat cabang setiap bulannya. Cabang-cabang tersebut akan dikembangkan dengan sistem waralaba.
"Mulai akhir Januari lalu kami membuka kesempatan untuk waralaba," ujarnya.
Sistem itu, katanya, akan digunakan untuk cabang di wilayah Sumatera dan Kalimantan mulai semester kedua. Hingga saat ini sudah ada 15 peminat bisnis waralaba Cipaganti seperti di Riau. Namun belum ada yang disetujui karena menunggu survei.
"Kami juga mempertimbangkan lokasinya," ujarnya.
Tiap lokasi, katanya menerangkan, memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Jawa Timur misalnya lebih membutuhkan layanan angkutan kargo daripada wisata. Cabang waralaba bisa memilih jenis angkutan mana yang lebih diutamakan.
Direktur Cipaganti Group Tommy Teguh Susetio menambahkan perusahaan akan menyediakan semua sistem dan kendaraan bagi bisnis waralabanya. Untuk satu cabang kecil, Cipaganti mematok harga sekitar Rp 400-500 miliar. Cabang itu akan diberi 8-12 unit kendaraan jenis KIA Pregio dan Isuzu Elf dan dibolehkan memilih enam unit bisnis Cipaganti.
Selain melayani perjalanan dan shuttle, Cipaganti juga menyediakan sewa mobil, kargo, rental alat berta dan jasa pembangunan.
"Kalau mereka mau mengembangkan bisnisnya kami juga akan tawarkan unit kami," katanya.
Namun sebelumnya Cipaganti akan membuka cabangnya sendiri sebagai penghubung di kota besar wilayah itu.
Sedangkan pada semester pertama, Andianto melanjutkan, perusahaan akan membereskan cabang di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Termasuk mengembangkan jaringan di kawasan tersebut seperti Purwokerto dan Tegal. Mereka juga berencana untuk berintegrasi dengan maskapai penerbangan.
DESY PAKPAHAN