TEMPO Interaktif, Pinrang - Serangan hama penggerek batang pada tanaman padi di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan semakin luas. Kini hama penggerek batang sudah merusak sekitar 1.128 hektare tanaman padi petani, terparah di Kecamatan Suppa.
Untuk mengatasinya, petani beramai-ramai menyemprotkan insektisida. Hasil pengamatan Dinas Pertanian Pinrang, titik terparah berada di Kelurahan Tallumpanuae dan Kelurahan Watangsuppa, Kecamatan Suppa.
Sebagian besar sawah di dua kelurahan sudah terserang hama penggerek batang. Sehingga Dinas bersama petani turun langsung memberangusnya. Sekitar 25 petani di Kelurahan Tallumpanuae melakukan penyemprotan insektisida secara massal.
Penyemprotan sudah dua hari dilakukan, Sabtu dan Ahad ini. Penyemprotan akan berlanjut besok di titik yang berbeda. Petani menggunakan insektisida bantuan Dinas. "Kalau terus dibiarkan, kami pasti akan gagal panen karena padi tidak akan tumbuh," kata Umar, seorang petani warga Lappa-lappae.
Petani lainnya, Idris, mengatakan serangan hama penggerek batang pada tanaman padi di Kelurahan Tallumpanuae sudah sepekan lebih menyerang. Dampaknya, banyak tanaman padi petani yang baru berumur sebulan, layu dan mati.
Pada umumnya petani mengaku sudah berusaha menyemprot pestisida, tetapi tidak mampu memberangus serangan hama penggerek batang. Sebagian petani terpaksa menanam ulang.
Pengamat hama Unit Pertanian Kecamatan Suppa, Basri membenarkan serangan hama penggerek batang sudah cukup parah. Serangan hama itu sudah diprediksi sejak awal karena sesuai pengalaman petani, serangan hama penggerek batang biasanya terjadi pada Februari.
Tetapi serangan hama penggerek batang cukup parah karena petani terlambat turun sawah.
"Ini terjadi karena faktor cuaca, karena sawah di sini merupakan sawah tadah hujan," katanya.
RUSMAN PARAQBUEQ