"Kerja sama ini menjadi pemicu perkembangan green energy untuk mengurangi emisi, sesuai dengan tekad Indonesia di Kopenhagen," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar dalam sambutannya di acara tersebut, Jakarta, Kamis (8/4).
Nota kesepahaman ditandatangani antara PT Pertamina, PT Perkebunan Nusantara III, PT Perkebunan Nusantara IV, dan PT Perkebunan Nusantara V mengenai kerjasama usaha biofuel. Kerja sama kedua antara PT PLN dengan PT Perkebunan Nusantara I hingga XIV, PT RNI, dan Perum Perhutani.
Dengan nota kesepahaman tersebut, Pertamina akan membeli biodiesel yang dihasilkan perusahaan patungan (joint venture company) PTPN III, IV, dan V. Pendirian JVC tersebut saat ini telah sampai pada penyusunan studi kelayakan dan rencana usaha pendirian.
"Tadi sudah ngobrol dengan Ibu Karen (Karen Agustiawan, Direktur Utama Pertamina), kemungkinan JVC itu akan dibangun di Dumai," ujar Direktur PTPN IV Dahlan Harahap di tempat yang sama. Dumai, Riau, dianggap cocok karena memiliki pelabuhan dan tangki timbun. Untuk investasi ini, PTPN IV menyediakan dana sebesar Rp 400 miliar.
Sementara, PTPN III, IV, dan V, berkomitmen membeli produk-produk Pertamina, seperti diesel, IFO, dan pelumas.
Nota kesepahaman yang kedua akan mengatur kerja sama pembelian tenaga listrik berbasis biomassa dan energi terbarukan lainnya oleh PLN dari Perum Perhutani, PTPN I hingga XIV, dan PT RNI. Pembangkit listrik akan dibangun di tiap pabrik kelapa sawit mulai tahun ini hingga 2015.
Dengan kerja sama tersebut, PLN akan mendapat 150 megawatt kelebihan listrik dari sekitar 50 pabrik. "Setiap pabrik menghasilkan 3 megawatt. Setengahnya dipakai untuk operasi pabrik, sementara sisanya akan dijual ke PLN," pungkas Dahlan.
Untuk penyediaan produk itu, perusahaan-perusahaan perkebunan ini akan membentuk Special Purpose Company untuk masing-masing pembangkit. Syarat dan kondisi pembelian tenaga listrik ini akan diatur dalam Power Purchase Agreement untuk masing-masing pembangkit.
"Perusahaan swasta sudah banyak yang membangun pembangkit di pabriknya, jadi kami termasuk telat. Tapi itu lebih baik daripada tidak sama sekali," tutur Dahlan. Harga listrik yang dijual ke PLN akan disesuaikan dengan peraturan pemerintah. Khusus PTPN IV, harga pokok produksi listriknya Rp 300 per kwh.
PTPN IV telah membuat satu pembangkit di Kebun Pabatu, Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Setiap tahun, perusahaan ini akan membangun secara bertahap hingga kelima belas pabrik kelapa sawitnya memiliki pembangkit listrik. Dana investasi yang disiapkan mencapai Rp 30 hingga 40 miliar per pabrik untuk tambahan turbin dan alat koneksi.
PUTI NOVIYANDA