Dahlan menyatakan, setelah gempa yang melanda Aceh kemarin listrik otomatis mati karena sistem pengaman bekerja. "Kalau tidak dimatikan malah bahaya," tuturnya. Pasca gempa, PLN Sumatera Utara membutuhkan waktu tiga jam untuk melakukan pemeriksaan dan mulai mengaktifkan kembali pembangkit satu per satu.
Saat ini pembangkit yang masih dalam perbaikan tinggal satu, yaitu PLTU Belawan Nomor 11. Kendala yang dihadapi adalah banyaknya sambungan kabel yang longgar dan harus satu per satu diperiksa. "Tapi malam ini akan selesai karena tidak berat," tutur Dahlan.
PLN tidak mengalami kerugian yang berarti. "Kerugian dalam rupiah hampir enggak ada," ujar Dahlan. Ia menyatakan kerusakan akibat gempa hanya terjadi di Pulau Simeulue, yaitu sepuluh tiang listrik roboh. "Namun itu hanya tinggal ditegakkan kembali saja," tutur dia.
Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika melaporkan gempa berkekuatan 7,2 skala Richter mengguncang Nangroe Aceh Darussalam pada Rabu (7/4) pukul 05.15 WIB. Titik pusat gempa berada 75 kilometer di tenggara Sinabang, Aceh, pada kedalaman 34 kilometer. Getarannya terasa hingga ke beberapa daerah, termasuk Sumatera Utara.
RATNANING ASIH