TEMPO Interaktif, Bandung - Ratusan sarjana Institut Teknologi Bandung tak langsung bekerja setelah lulus. Mereka memilih melanjutkan sekolah ke program pasca sarjana. "Jumlahnya 30 persen dari sekitar 3.000 mahasiswa," kata Rektor ITB Akhmaloka, Jumat (9/4).
Sarjana ITB yang melanjutkan S-2 itu, kata dia, tiap tahun terus bertambah. Peningkatan itu mulai terasa setelah ITB membuka program fast track. "Dalam waktu lima tahun mahasiswa bisa langsung menempuh S-2," ujarnya.
Program yang sudah berjalan empat tahun lalu itu ditawarkan seluruh fakultas. Di Fakultas MIPA misalnya, mahasiswa di antaranya harus memiliki nilai indeks prestasi minimal 3,3 jika ingin langsung ke program pasca sarjana.
Sisanya, ratusan sarjana ITB memilih langsung bekerja karena sudah dipesan perusahaan seperti Petronas atau ikatan dinas. Menurut Akhmaloka, umumnya ada tiga fakultas yang lulusannya diminati perusahaan, yaitu Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika, serta Fakultas Teknik Industri. "Lulusan teknik pertambangan dan perminyakan habis semua stoknya," kata dia.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Charmady mengatakan sarjana ITB yang menjadi pengusaha pun semakin banyak dari tahun ke tahun. Namun ITB belum memiliki datanya.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa ITB Ridwansyah Yusuf Ahmad mengakui, mahasiswa banyak yang berminat mengikuti program fast track. "Pertimbangannya, cepat dapat gelar, dan biasanya fast track ada beasiswanya," ujar dia.
ANWAR SISWADI