Warga mulai berkerumun di kawasan pelabuhan sekitar pukul 16.00 WIB, tidak lama setelah petugas kepolisian dan satuan personil Polisi Pamong Praja meninggalkan pelabuhan. Mereka berjalan ke arah timur yang bersebelahan dengan tangki Bahan Bakar Minyak Pertamina.
Puluhan massa terus merangsek meski badan jalan tertutup kobaran api yang menjilat puluhan kendaraan. Namun langkah mereka terhenti setelah mendengar ledakan yang berasal dari salah satu mobil. "Semuanya balik! nanti aja kita masuk," ujar salah seorang warga.
Hingga berita ini diturunkan, kobaran api masih tampak membakar lima pos pemantauan yang berada sekitar 100 meter dari Jl. Cilincing Raya. Begitupun dengan sejumlah mobil patroli Satpol PP, kendaraan taktis Water Cannon dan dua buah truk yang sedang mengangkut buldozer.
Aksi massa mulai mereda menjelang sore hari. Beberapa diantara mereka tampak meninggalkan kawasan pelabuhan sambil berjalan kaki menuju kendaraan yang mereka parkir cukup jauh dari lokasi kejadian. Namun tidak sedikit pula dari mereka yang memilih bertahan.
Berdasarkan data yang dikeluarkan pihak Rumah Sakit Koja, bentrok yang berlangsung sejak pagi tadi melukai lebih dari 100 orang. Sebagian korban dirawat di Unit Gawat Darurat dan selasar rumah sakit. Korban tewas seperti yang dikabarkan sejumlah media hingga kini belum bisa dikonfirmasi.
RIKY FERDIANTO