Anak kedua Warsito itu tak berhenti terisak di samping jenazah ayahnya. Tangan kanannya terus mencengkeram erat kain batik warna putih yang menutupi jenazah Warsito. Wajahnya ia telangkupkan di tubuh kaku sang ayah. "Bapak.. Bapak.." hanya itu yang keluar dari bibir siswa kelas VII SMPN 114 itu.
Ibunya, Sukaesih, 40, hanya menangis tanpa suara di samping Arti. Ia tak mampu berkata apa pun saat satu per satu tetangga menyalaminya. Sesekali, perempuan berbaju putih itu memandang Arti dengan tatapan kosong. "Kasihan mereka, masih belum rela ditinggal bapak," kata Sudarti, tetangga korban.
Jenazah Warsito akan disaalatkan di rumah duka, Komplek Kramat Jaya Blok H No.18 Jakarta Utara, milik ayah Warsito, Parto Soepono, 83. "Jenazah anak saya sengaja saya bawa kemari. Karena rumah dia di Lontar (Jl.Lontar VIII, Jakarta Utara) terlalu kecil," kata Parto.
Jenazah Warsito akan dimakamkan pagi ini pukul 10.00, di TPU Budi Dharma.
ISMA SAVITRI