Menurut Wakil Bupati Gowa Abdul Razak Badjidu, angka tersebut bisa terus bertambah apabila tidak segera dicegah dan ditanggulangi. Caranya dengan melakukan sosialisasi pencegahan, penelitian, perawatan, pengobatan, survei, koordinasi multipihak, lingkungan kondusif, serta pendekatan agama.
"Mari kita bekali anak-anak dan keluarga kita dengan pendidikan agama dan moral. Jauhkan mereka dari kegiatan pornografi, pornoaksi, dan napza (narkotik, psikotropika, dan zat aditif)," kata Razak dalam acara "Seminar Sehari AIDS dan Napza" di Gedung H. Bate Sungguminasa, Kabupaten Gowa.
Meningkatnya jumlah pengidap HIV/AIDS tersebut, kata Razak, merupakan sebuah peringatan agar masyarakat waspada terhadap jenis virus itu. Untuk menghindarinya, ia mengimbau masyarakat agar mengubah perilaku, seperti seks bebas dan konsumsi narkoba.
"Jumlah pengidap HIV/AIDS di Sulawesi Selatan pada 2009 ada 3.105 orang. Pada tahun ini jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 4.074 orang," ucap Razak.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gowa Hery Darsin Gafar mengatakan data akurat tentang jumlah pengidap HIV/AIDS di Gowa belum ada. Sebab, harus dilakukan survei terlebih dulu. Untuk mengetahui adanya indikasi pengidap HIV/AIDS, harus dilakukan pemeriksaan khusus dan memerlukan biaya serta waktu.
"Saya kaget dengan data itu, yang menempatkan Gowa di urutan keempat jumlah pengidap HIV/AIDS di Sulawesi Selatan. Dapat data dari mana itu?" ucap Hery, bertanya, saat dimintai konfirmasi melalui sambungan telepon kemarin.
Pada 2009, data yang ada di dinas kesehatan hanya menyebutkan 5 orang yang meninggal. "Itu pun pendatang dari Papua dan Kalimantan," kata Hery. Kematian mereka belum bisa dipastikan apakah akibat HIV/AIDS atau bukan. Sebab, untuk memastikan seseorang mengidap HIV/AIDS, harus dilakukan pemeriksaan khusus, yakni virologi dan pemeriksaan laboratorium.
"Jangan langsung memvonis orang sebelum dilakukan pemeriksaan virologi dan laboratorium. Sama dengan jenis penyakit menular yang lain, seperti DBD (demam berdarah dengue). Masyarakat kadang langsung mengatakan itu penderita DBD. Padahal itu harus ada pemeriksaan laboratorium," ucap Hery.
SAHRUL