Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gubernur Tak Tahu Anak Buahnya Tersangka Korupsi  

image-gnews
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. TEMPO/Adri Irianto
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. TEMPO/Adri Irianto
Iklan

TEMPO Interaktif, Subang - Gubernur Jawa Barat Achmad Heryawan, mengaku tidak tahu jika anak buahnya Bambang Heryanto, Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi upah pungut. ”Kata siapa? Nggak, nggak ada,” kata Heryawan, saat ditanya Tempo, di Subang, Jumat (7/5).

Heryawan, bergegas menuju mobil dinasnya ketika Tempo terus mengejarnya dengan sejumlah pertanyaan, terkait dengan kebijakan gubernur apakah Bambang akan diberhentikan sementara untuk mempermudah proses pemeriksaan oleh tim penyidik atau tetap diaktifkan. Heryawan berkomitmen semua anak buahnya harus bersih dari kasus korupsi.

Kejakasaan Negeri Subang menetapkan Bambang sebagai tersangka kasus korupsi upah pungut pajak pertambangan, perhutanan dan perkebunan yang terjadi sepanjang tahun 2005-2008, amis (6/5). “Ia kebagian aliran dana haram itu sebesar Rp.900 jutaan,” kata Yusron, Kepala Kejaksaan Negeri Subang. Bambang ditetapkan sebagai tersangka karena penyidik sudah memiliki bukti-bukti akurat yang telah disitanya.

Bambang yang saat menjabat sekretaris daerah kemudian mencalonkan diri sebagai Bupati Subang periode 2009-2014 berpasangan dengan calon wakil bupati, Alma Lucyati, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang. Pasangan tersebut saat itu diusung oleh Partai Keadilan Sejehtera dan PPP. Kalah dalam pemilihan bupati, Bambang, yang juga kader PKS,  diangkat Heryawan sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah, dan Alma diangat menjadi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.

Bambang terantuk duit upah pungut yang mestinya masuk kas daerah dan dipakai untuk kepentingan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Subang sebesar Rp 6,5 miliar. Selain Bambang, Kejaksaan Negeri Subang juga menetapkan Maman Yudhia, mantan wakil Bupati Subang yang kini jadi anggota DPDR Jawa Barat, sebagai tersangka lainnya. Maman,  diduga kebagian fulus haram itu sebesar Rp 900 juta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan Eep Hidayat, Bupati Subang, sudah lebih dahulu dijadikan tersangka. Bahkan kasusnya ini diambil alih oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Barat. Eep, diduga menikmati duit upah pungut itu sebesar Rp 3,2 miliar.

Adapun Agus Muharam, mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Subang yang diduga menikmati dana sebesar Rp 1,1 miliar lebih telah lebih dulu divonis 14 bulan penjara dengan denda Rp 50 juta dan diwajibkan mengembalikan kerugian negara itu sebesar Rp 1,1 miliar oleh Pengadilan Negeri Subang.

NANANG SUTISNA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hari ini 129 Tahun Silam, Hari Ketika Pelat Nomor Mulai Diperkenalkan

14 Agustus 2022

Korlantas Polri akan berlakukan TNKB atau pelat nomor kendaraan berwarna putih mulai pertengahan 2022.
Hari ini 129 Tahun Silam, Hari Ketika Pelat Nomor Mulai Diperkenalkan

Melansir On the Road Trends, aturan pemasangan pelat nomor ini kemudian diikuti oleh beberapa negara, seperti Jerman pada 1896 dan Belanda pada 1898.


Alasan di Balik Penggantian Warna Pelat Nomor Kendaraan

5 Juni 2022

Ilustrasi plat kendaraan bermotor warna putih. Autodeal.com.ph
Alasan di Balik Penggantian Warna Pelat Nomor Kendaraan

Pelat nomor kendaraan berwarna putih diatur dalam Peraturan Kepolisian Nomor 7 Tahun 2021..


Buntut Tilang Elektronik, Begini Polisi Bedakan Pelat Nomor Palsu

28 Juli 2019

Petugas Ditlantas Polda Metro Jaya menjelaskan sistem tilang elektronik kepada warga saat Grand Launching Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 25 November 2018. Direktorat lalu lintas Polda Metro Jaya resmi meluncurkan sistem tilang elektronik (E-TLE ) hari ini. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Buntut Tilang Elektronik, Begini Polisi Bedakan Pelat Nomor Palsu

Terkait kasus tilang elektronik yang berbuntut panjang, Ditlantas Polda Metro, Komisaris Muhammad Nasir, menyebut plat nomor palsu bisa dibedakan.


Samsat Sampang Juga Kehabisan Pelat Nomor  

28 November 2013

Stiker pembatasan kendaraan untuk pelat nomor ganjil (warna hijau, bawah) dan untuk pelat nomor genap (warna merah, atas) yang dikeluarkan  Dinas Perhubungan DKI Jakarta dengan tanda hologram di Jakarta, Rabu (6/3). Nantinya stiker ini harus terpasang pada setiap mobil milik warga Ibu Kota. TEMPO/Tony Hartawan
Samsat Sampang Juga Kehabisan Pelat Nomor  

"Sudah dua minggu pelat nomor kosong."


Polisi Periksa 15 Saksi Korupsi Pelat Nomor

4 Februari 2013

Dok. Tempo
Polisi Periksa 15 Saksi Korupsi Pelat Nomor

Polisi sedang mendalami fakta dan dokumen.


Djoko Bantah Terlibat Kasus Korupsi Pelat Nomor  

3 Desember 2012

Mantan Kepala Korps Lalu Lintas Mabes POLRI, Inspektur Jendral Djoko Susilo berjalan didampingi sejumlah petugas Kepolisian untuk menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta Selatan, (03/12). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Djoko Bantah Terlibat Kasus Korupsi Pelat Nomor  

Kasus yang ditelisik KPK ini merupakan proyek berbiaya Rp 700 miliar selama tahun anggaran 2009-2011.



Hendak Dibui, Mantan Anggota DPRD Pacitan Mangkir  

30 November 2012

TEMPO/Machfoed Gembong
Hendak Dibui, Mantan Anggota DPRD Pacitan Mangkir  

Mereka harus menjalani eksekusi, yakni dijebloskan ke lembaga pemasyarakatan untuk menjalani masa hukumannya.


MA Tolak Peninjauan Kembali Agusrin

28 November 2012

Agusrin M. Najamuddin Gubernur Bengkulu nonaktif. yustisi.com
MA Tolak Peninjauan Kembali Agusrin

DPRD menyambut baik putusan soal Agusrin dan berharap agar segera ada gubernur definitif di Bengkulu.


Hambalang, KPK Geledah Rumah Petinggi Adhi Karya  

28 November 2012

Petinggi Adhi Karya, Enny Susanti usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, (01/06). Dia sebagai saksi dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi pembangunan kompleks olahraga Hambalang, Sentul, Jawa Barat. TEMPO/Seto Wardhana.
Hambalang, KPK Geledah Rumah Petinggi Adhi Karya  

Penggeledahan dilakukan di rumah Henny Susanti, rumah M. Arif. Taufiqurahman, dan rumah Anis A.


Kejaksaan Bojonegoro Buru Bambang Santoso

28 November 2012

TEMPO/Machfoed Gembong
Kejaksaan Bojonegoro Buru Bambang Santoso

Tersangka dianggap menyulitkan proses penyidikan dalam perkara kasus dugaan korupsi dana sosialisasi Blok Cepu sebesar Rp 3,8 miliar.