TEMPO Interaktif, Cirebon - Korban minuman keras di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terus bertambah. Saat ini total korban tewas sebanyak 10 orang.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Tempo, korban yang tewas mulai terjadi pada Jumat malam (7/5) sekitar pukul 19.00 WIB atas nama Drajat, warga Desa Slangit, Kecamatan Klangenan, saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Arjawinangun.
Dua korban lainnya yang juga meninggal saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Arjawinangun masing-masing Wirya, 34 tahun, warga Desa Bojong Kecamatan Klangenan; dan Nanto, 30 tahun, warga Desa Jambe, Kecamatan Kertasmaya, Kabupaten Indramayu.
"Korban terakhir meninggal yaitu Nanto. Ia meninggal sekitar pukul 05.00 Wib tadi pagi," kata Mulyono, juru bicara Rumah Sakit Umum Daerah Arjawinangun.
Saat ditanyakan berapa jumlah korban miras yang dirawat di rumah sakit tersebut, Mulyono mengaku belum bisa memastikannya. "Karena hingga kini korban, khususnya dari Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, masih terus bertambah," katanya. Namun berdasarkan data terakhir jumlah korban akibat miras yang tercatat dirawat sebanyak 60 orang.
Sementara itu, akibat membeludaknya pasien miras, pihak rumah sakit kehabisan tempat tidur. Alhasil, pasien terpaksa dirawat di lorong-lorong rumah sakit menggunakan velbed. Sedikitnya terdapat enam pasien yang terpaksa dirawat di lorong rumah sakit.
Salah satu korban miras, Supandi, 27 tahun, warga Desa Bojong Lor, Kecamatan Klangenan, pun turut dirawat di lorong rumah sakit. Kondisinya saat ini semakin kritis.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak tujuh orang tewas usai melakukan pesta miras di 3 lokasi yang berbeda. Korban tewas berasal dari Kecamatan Klangenan dan Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.
IVANSYAH