TEMPO Interaktif, Banda Aceh - Perwakilan negara bagian Amazonas, Brasil, memaparkan bagaimana menjaga lingkungan hutan dengan melibatkan penuh masyarakat sekitarnya. Paparan disampaikan dalam forum pertemuan dengan para NGO peduli lingkungan dan perwakilan masyarakat Aceh dalam rangkaian acara Governors' Climate and Forest (GCF) Taskforce Metting di Banda Aceh, Rabu (19/05).
Executive Secretary IDESAM (NGO Lingkungan di Brazil), Mariano C Cenamo, dalam paparannya mengatakan proyek mereka berada dalam menjaga hutan dinamakan Juma yang berada dalam kawasan Hutan Lindung Juma. “Ini bagian dari aspek metodologi untuk pelaksanaan proyek Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD),” ujarnya.
Proyek Juma di negara bagian Amazonas, Brasi,l dipimpin oleh pemerintah daerah setempat dengan melibatkan NGO dan elemen masyarakat. Mereka juga menyusun sebuah konsep untuk menentukan baseline penghitungan karbon yang akan dijual dalam proyek REDD.
Menurut Mariano C Cenamo, semua penduduk yang tinggal di sekitar kawasan hutan Juma diajak untuk menjaga hutannya dengan baik. Ada sebanyak 329 kepala keluarga tinggal di sana atau sekitar 2.400 jiwa. Mereka dibagi dalam 35 kelompok yang masing-masing punya wilayah hutan yang perlu dijaga. “Hidup mereka tergantung dari hutan, umumnya berpendapatan rendah. Kawasan tersebut rawan bencana,” ujarnya.
Kelompok tersebut mempunyai perwakilan yang duduk sebagai dewan pengawas dalam proyek perlindungan hutan Juma sehingga seluruh masyarakat di sana dapat merasakan manfaat dari jasa mereka dalam menjaga hutan. Segala keuntungan dari bantuan donor dan investor dimanfaatkan dalam kawasan hutan tersebut.
Kata Mariano, kalau ada dana REDD nantinya, akan diproyeksikan untuk kepentingan ekonomi masyarakat. Dana REDD nantinya akan digulirkan untuk memberdayakan lembaga yang sudah ada di masyarakat kawasan Juma, termasuk kegiatan-kegiatan sosial, selama tidak merusak hutan.
Hutan Amazon meliputi lebih dari separuh hutan yang tersisa di dunia. Akibat penebangan hutan, Amazon ikut menyumbang 55 persen emisi gas karbon Brasil. Ini menjadikan Amazon sebagai korban sekaligus penyumbang emisi gas karbon penyebab perubahan iklim.
ADI WARSIDI