Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taruna K. Kusmayadi Tak Membayangkan Jadi Desainer  

image-gnews
Taruna Kusmayad. TEMPO/Yosep Arkian
Taruna Kusmayad. TEMPO/Yosep Arkian
Iklan

TEMPO Interaktif, Lelaki berkacamata besar itu tampak sibuk di media center Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF) pekan lalu. Dia menjadi moderator jumpa pers beberapa desainer busana. "Saya lima hari tak pulang ke rumah," katanya. Dalam pesta mode dan makanan tersebut, ia memang salah seorang yang paling sibuk. Maklum, ia Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI).

Namanya Taruna Kusmaryuda. Namun lelaki ini lebih dikenal dengan nama Taruna Kusmayadi. "Semasa kuliah di Amerika Serikat, saya menggunakan nama ayah saya sebagai nama belakang. Makanya saya lebih dikenal sebagai Taruna Kusmayadi," kata Nuna, panggilan akrabnya, ketika ditemui Tempo di kediaman sekaligus studionya yang asri di Duren Tiga, Jakarta.

Anak ketiga dari delapan bersaudara ini tumbuh besar di Jakarta. Ayahnya seorang tentara Angkatan Laut dan ibunya seorang pegawai negeri. Nuna menganggap kehidupannya seperti air mengalir. Dia tak pernah membayangkan dirinya akan menjadi seorang desainer busana. Walaupun semasa kecil sang ibu sering meminta sarannya dalam mix and match kebaya dan selendang. "Di antara delapan anak, ibu justru meminta saran saya."

Kemudian ia tidak hanya menjadi perancang, tapi juga organisatoris yang baik. Di tangannya, APPMI berkembang pesat. Cabang baru dibuka di berbagai daerah, jumlah anggota perancang senior dan junior bertambah, serta mengadakan pameran 47 kali dalam lima tahun bukan angka yang sedikit. Organisasi itu juga sudah bergabung dalam Asian Fashion Federation. Pekan lalu, ia pun terpilih untuk kedua kalinya memimpin lembaga itu (periode 2010-2015).

Nuna menilai perkembangan dunia fashion saat ini lebih baik. "Pemerintah mulai mendorong lebih banyak pameran dagang dan fashion week di berbagai negara," tuturnya. Di tingkat nasional, jumlah pameran kecil juga cukup banyak. Yang menjadi fokusnya, "Bagaimana mengondisikan pameran kecil yang banyak ini menjadi pameran besar, walaupun sedikit." Tujuannya untuk mencari buyer dari luar negeri minimal dalam skala Asia Tenggara.

Menurut dia, prospek fashion di Indonesia cukup besar. Namun kendalanya adalah sulitnya seorang perancang untuk berproduksi semi-massal. Modal besar menjadi penghalang. "Kami tidak dilirik industri besar."

Selain itu, baik industri maupun desainer yang punya nama memiliki ego yang sama besar. Andai tercipta sinergi di antara keduanya, bukan mustahil Indonesia memiliki merek nasional yang berjaya. Selama ini Indonesia sering memproduksi barang dengan label merek pemesan. "Padahal dari bahan baku dan pembuatan, semua di Indonesia."

Rangkaian JFFF yang berakhir pekan lalu, buat Nuna, merupakan event regional yang bagus untuk memperkenalkan karya para perancang Indonesia. "Perancang dari daerah berkesempatan mengadakan show dan pameran di Jakarta," ia melanjutkan. Jumlah perancang APPMI yang ambil bagian pada pergelaran tahunan ini naik dari tahun lalu, dari 45 menjadi 60 perancang.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nuna tak berharap muluk-muluk. Dia ingin bisa kembali menyatukan 168 anggota APPMI dalam satu panggung, sembari mengusahakan event besar tahunan. "Satu hal yang bisa dibanggakan adalah kekompakan anggota APPMI. Desainer senior-junior bisa mengadakan pergelaran di satu panggung," katanya. Menarik anggota baru yang punya kemampuan juga menjadi salah satu agendanya.

Pada waktu senggangnya, lelaki penyuka aneka jenis makanan ini punya hobi mengumpulkan kain tradisional Indonesia. "Ada sekitar 400 kain batik antik dan baru serta 100 kain tenun," tutur Nuna. Melihat kain-kain bisa menjadi inspirasinya dalam merancang. | AMANDRA MUSTIKA M

BIODATA

Nama: Taruna Kusmaryuda Kusmayadi
Lahir: Surabaya, 28 Juli
Profesi: Perancang busana, Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI)
Sekolah:
1981-1983, Jurusan Akuntansi Central California Commercial College, Amerika Serikat
1983-1986, Jurusan Fashion Merchandising California State University of Fresno, Amerika Serikat
1987-1990, Jurusan Fashion Design Fashion Institute of Technology, New York, Amerika Serikat

Pengalaman :
1987-1990, Assistant senior stylist di Head Office of Frostman, New York
1990-1991, Desainer & merchandiser di perusahaan denim, Indonesia
1992-1997, Desainer perusahaan garmen Bowman yang berpusat di Hong Kong
1992-1997, Mengeluarkan label Nuna
1999-2005, Ketua Harian Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI)
2005-2015, Ketua Umum APPMI dua periode
2007-sekarang, Mengeluarkan label Tzi
1999-sekarang, Dosen fashion di Institut Kesenian Jakarta
2008-sekarang, Dosen fashion di Sekolah Tinggi Desain Interstudi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

1 hari lalu

Ilustrasi wanita mengenakan celana jeans ketat. AP/Alastair Grant
Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

7 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

15 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

20 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

24 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

35 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

53 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.


IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

Revolusi Fashion Lokal dalam Indonesia Fashion Ecosystem Summit  (IDFES 2024)
IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.


Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

5 Februari 2024

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.


Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), tampil paling formal pada debat capres kelima.