TEMPO Interaktif, Makassar - Dewan Pengurus Wilayah Partai Amanat Naional Sulawesi Selatan mematok salah satu kreteria calon ketua partai di daerah harus pernah menjadi pengurus. Artinya, jika ada orang luar ingin masuk dan membidik posisi ketua, akan ditentang habis-habisan.
Aturan ini dikuatkan oleh pengurus pusat yang menerbitkan petunjuk pelaksanaan musyawarah partai. Di antara petunjuk itu, calon ketua wilayah/provinsi, hanya berasal dari jajaran pengurus harian di tingkat wilayah. "Atau ketua partai di kabupaten dan kota," kata Usman Lontang, Sekretaris Panitia Pengarah Musyawarah Wilayah PAN Sulawesi Selatan, Rabu (2/6).
Musyawarah direncanakan pada 23-25 Juli di Hotel Singgasana, Makassar. Jumlah peserta yang memiliki suara dalam musyawarah tersebut berjumlah 362 suara. Panitia membuka pendaftaran calon ketua mulai 18-25 Juni 2010.
Menurut Usman, panitia pengarah nantinya akan mengumpulkan berkas calon ketua lalu mengirimkan berkas itu ke Pengurus Pusat Partai Amanat Nasional untuk diverifikasi. Suara pemilih tersebut terdiri dari 3 suara dari PAN Sulawesi Selatan yaitu ketua, sekretaris serta bendahara.
Suara dari pengurus kabupaten dan kota sebanyak 48 suara terdiri dari ketua dan sekretaris. OrganisasiaSayap seperti Barisan Muda PAN, perempuan PAN serta Himpunan Pengusaha Amanat Masional masing-masing 1 suara. Selebihnya dari seluruh pengurus kecamatan di Sulawesi Selatan.
Menurut dia, banyak kader partai yang mampu. "Kenapa harus cari figur dari luar," kata dia.
Buhari Kahar Muzakkar, Wakil Ketua bidang Organisasi dan Kaderisasi PAN Sulawesi Selatan mengatakan kaderisasi selama ini berjalan baik. "Di tingkat wilayah juga banyak pengurus dari kalangan muda," kata dia.
Ketua PAN Sulawesi Sealatan sekarang dipegang Ashabul Kahfi. Dia baru satu periode menjabat. Dalam aturan partai dibolehkan dua kali atau dua periode.Tiga figur calon yaitu Buhari Kahar Muzakkar, Yusran Paris serta Dody Amiruddin yang menjabat wakil ketua. "Saya belum bisa berkomentar rencana saya," kata Buhari Kahar Muzakkar.
INDRA O Y