TEMPO Interaktif, Jakarta - Pameran teknologi dan peralatan keamanan dan keselamatan serta penanggulangan bencana dan kebakaran akan digelar di Jakarta International Expo Kemayoran pada 8-10 Desember 2010 mendatang. Pameran bertajuk Safety & Security Indonesia 2010 dan International Fire Rescue & Emergency Expo (SSI & iFREE) ini dihadiri 200 perusahaan dalam maupun luar negeri.
Muhammad Reza Abdullah, Presiden Direktur PT Royalindo International Convention selaku penyelenggara SSI & iFREE, mengatakan permintaan akan perangkat keselamatan dan kebakaran di pabrik industri, gedung komersil, fasilitas publik, ladang minyak dan gas, bandara dan pelabuhan meningkat secara substansial.
"Banyaknya bencana alam membuat pemerintah merasa perlu dilengkapi dengan peralatan terkini untuk menggulangi bencana hingga mampu menyelamatkan nyawa dan harta benda,” ujar Reza, seperti dikutip dari rilis yang dikirim kepada Tempo, Minggu (6/6) pagi.
Kepala Biro Bimbingan Masyarakat SDEOPS Brigjen Polisi Surmana Yudhi, berpendapat, polisi mendukung digelarnya acara ini sebagai benchmark dan update p
erkembangan terkini terkait standarisasi keamanan dan keselamatan di Indonesia. "Untuk menghadapi ancaman teroris, Polri memerlukan, antara lain, peningkatan standar peralatan keamanan dan keselamatan dimana informasi mengenai hal tersebut dapat ditemui di event ini," ujar Surmana.
Sementara Asosiasi Pemadam Kebakaran melalui Kepala Dinas Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, Paimin Napitupulu, menyatakan hingga kini banyak pihak yang masih mengabaikan standar keamanan dan keselamatan di lingkungan mereka.
Hal itu, kata Paimin, berakibat pada terjadinya bencana yang terkadang tidak hanya merenggut harta benda tetapi juga jiwa manusia. "Pameran ini diharapkan mampu meningkatkan kepedulian semua pihak terkait akan pentingnya penerapan standarisasi keamanan dan keselamatan yang baik dan benar."
Menurut data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta pada periode 2005-2009 di Jakarta terjadi 4.164 peristiwa kebakaran yang diakibatkan oleh Listrik (54,80 persen), Kompor (10,15 persen), Lampu Teplok, Rokok (6,12 persen) dan lain lain (28,9 persen).
Sedangkan Obyek yang terbakar terdiri dari Bangunan Perumahan (44 persen), Bangunan Umum dan Industri (26 persen), Kendaraan (7,97 persen), lain-lain (22 persen). Kerugian materi mencapai Rp 958 miliar. Adapun korban meninggal dunia mencapai 126 orang dan korban luka-luka berjumlah 321 orang.
Acara ini digelar atas kerja sama Conference & Exhbition Management Services (Singapura), Services International (India) dan Royalindo Convention International (Indonesia), yang didukung Kepolisian Republik Indonesia dan Asosiasi Pemadam Kebakaran Indonesia.
HERU TRIYONO