Difi menjelaskan, penurunan suku bunga dipicu oleh turunnya suku bunga bank swasta, bank asing, dan campuran. Penurunan tertinggi berasal dari bank swasta yakni hingga 8 basis point atau 0,08 persen. Akibatnya, rentang suku bunga rupiah mengalami penyempitan dari 6,02 persen menjadi 5,96 persen.
Suku bunga dasar kredit rupiah turun menjadi 12,50 persen dari sebelumnya 12,54 persen. Adapun suku bunga dasar valuta asing turun 0,02 persen menjadi 5,37 persen. Adapun suku bunga deposito rupiah naik 0,02 persen menjadi 6,54 persen.
Total kredit selama pekan ketiga naik Rp 5,17 triliun menjadi Rp 1.536,63 triliun. "Peningkatan kredit terbesar berasal dari bank swasta sebesar Rp 4,47 triliun," kata Difi. Dengan demikian, pertumbuhan kredit sepanjang 2010 mencapai 7,44 persen atau tumbuh 18,42 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan kredit diiringi pertumbuhan dana pihak ketiga Rp 2,16 triliun. Jumlah tersebut terdiri atas mata uang rupiah sebesar Rp 1,84 triliun dan mata uang asing setara Rp 330 miliar. Akibat pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dari dana pihak ketiga, rasio dana terhadap kredit (loan to deposit ratio/LDR) naik menjadi 76,1 persen. Sebelumnya, rerata LDR mencapai 76,14 persen.
FAMEGA SYAVIRA