Agus mengatakan inflasi di atas target ini harus diantisipasi semua pihak, tidak terbatas Kementerian Keuangan. Dukungan lintas sektoral dibutuhkan untuk mengamankan distribusi pangan. "Selain itu, dibutuhkan instrumen Bank Indonesia," katanya.
Berdasarkan proyeksi Badan Pusat Statistik, inflasi 2010 bisa mencapai 6 persen. "Kemungkinan mendekati 6 persen sangat besar melihat kondisi saat ini," kata Kepala BPS Rusman Heriawan. Kuartal ketiga merupakan pertaruhan pemerintah memperjuangkan laju inflasi sesuai dengan target 5,3 persen.
Rusman mengatakan pemerintah harus menekan inflasi Juli, Agustus, dan September agar target 5,3 persen tercapai. Kenaikan konsumsi di ketiga bulan itu terjadi karena memasuki tahun ajaran baru, bulan Ramadan, dan Idul Fitri. "Menjelang puasa dan Lebaran, harga naik," katanya. Kondisi itu membuat BPS pesimistis target inflasi bisa dicapai.
Untuk mengantisipasi lonjakan inflasi, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan pemerintah akan memastikan distribusi logistik berjalan baik. "Kita perlu yakinkan logistik berjalan dengan baik dan ada pengendalian di situ," katanya. Pemerintah juga mewaspadai masa Lebaran karena permintaan logistik cenderung meningkat.
Agus mengatakan semua pihak diharapkan menjaga agar inflasi tidak melebihi target yang ditetapkan. Dia mengaku ada pihak yang pesimistis target inflasi bisa dicapai. "Seandainya ada yang pesimis, ya, kami coba untuk optimis melakukan yang lebih baik," katanya.
Berkaitan dengan laju inflasi Juni yang mencapai 0,97 persen, pelaksana tugas Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, mengatakan tidak khawatir karena masih terkoreksi lagi. Inflasi Juni juga tidak disebabkan oleh fenomena moneter sehingga BI tidak perlu mengambil tindakan khusus.
Darmin mengatakan inflasi lebih banyak disebabkan oleh pergerakan harga yang terhambat pasokan. Penyebab inflasi terutama didorong naiknya harga bahan makanan, seperti cabai merah, bawang merah, dan bawang putih. Tapi Darmin mengaku kenaikan itu lebih tinggi dari perkiraan BI sebelumnya.
Menurut Darmin, beberapa bulan ke depan, laju inflasi masih bergerak ke atas karena kenaikan tarif dasar listrik yang berdampak langsung terhadap inflasi sekitar 0,2 persen. Meski demikian, BI tidak merasa perlu mengubah kebijakan moneternya. Harga-harga bahan makanan yang memicu inflasi diperkirakan akan kembali normal jika pasokan berlimpah.
IQBAL | EKO ARI | FAMEGA SYAVIRA l