TEMPO Interaktif, Kupang - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan diundang untuk meresmikan Monumen Panglima Besar Jendral Sudirman yang dibangun Tentara Nasional Indonesia dan Pemerintah Daerah Kabupaten Rote Ndao di Pulau Ndana, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Saya berharap Presiden bisa meresmikan monumen Panglima Besar Jendral Sudirman di Pulau Ndana, Rote Ndao," kata Bupati Rote Ndao, Lens Haning di Kupang, Selasa (6/7).
Monumen dibangun dengan tujuan sebagai tanda agar tidak adanya klaim dari negara lain, terutama Australia yang berbatasan langsung dengan wilayah Rote Ndao, terhadap kepemilikan pulau di ujung selatan Indonesia itu.
Monumen ini dibangun dengan tinggi 13 meter, di antaranya tiang penyangga tujuh meter dan tinggi patung enam meter serta dilengkapi dengan sebuah rumah jaga di pulau tersebut.
Menurut dia, pembangunan monumen tersebut telah selesai dilaksanakan dan siap diresmkan pada 30 Juli 2010 ini, sehingga diharapkan akan diresmikan oleh Presiden, seperti yang dilakukan di Sabang, Merauke, dan Miangas. "Saya bersama Gubernur NTT dan Danrem 161 Wirasakti Kupang akan ke Jakarta menghadap Presiden meminta untuk meresmikan monumen tersebut," katanya.
Peresmian monumen tersebut, kata dia, punya kepentingan nasional, politis dan strategis, karena pulau tersebut berbatasan langsung dengan perairan Australia. Sehingga diharapkan peresmiannya oleh Presiden. "Rote juga bagian intergral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," katanya.
Pembangunan monumen Panglima Besar Jendral Sudirman di pulau paling selatan Indonesia itu dilaksanakan sejak awal tahun 2010 lalu oleh TNI dan Pemda Kabupaten Rote Ndao.
YOHANES SEO