Setelah wasit asal Uzbekistan Ravshan Irmatov meniup peluit panjang di Cape Town, para suporter Belanda langsung berloncatan tanda kebahagiaan, mengepal tangan ke udara dan beberapa di antaranya bergulingan di tanah bernyanyi penuh keriangan di tengah-tengah pekaknya suara klakson mobil dan vuvuzela.
Dengan menggunakan topi berwarna oranye, t-shirts, kaca mata, wig dan ular boa, mereka beramai-ramai bertepuk tangan di punggung suporter lainnya dengan liar dan membentangkan bendera Belanda bersamaan dengan kembang api yang diluncurkan di Museumplein (lapangan Mueseum) di mana layar berukuran 88 meter persegi ditancapkan di luar museum terkenal Rijksmuseum, dengan mengatakan ada “keributan yang terkendali”.
Jalan-jalan di seluruh kota di Belanda dipenuhi orang-orang berpakaian oranye, baik laki, perempuan maupun anak-anak dengan mengenakan pakaian dan hiasan berwarna Oranye Elftal (Oranye sebelas) dan meniupkan semua tipe terompet bergembira dalam kemenangan.
Ikut merayakan kemenangan Belanda, seluruh rumah di Negeri Kincir Angin yang ditutupi tilam berwarna oranye dan jalan-jalan dicat dengan bendera kecil Belanda.
Di beberapa kota layar besar juga disiapkan, tiga di antaranya di selatan Eindhoven, untuk para fan untuk melihat timnya lolos ke final Piala Dunia untuk ketiga kalinya, pertama kali sejak 1978 ketika kalah dari Argentina. “Ada 25 ribu orang yang menonton di tempat yang menyediakan tiga layar besar dan sekitar 5 ribu lainnya di tempat-tempat lain di kota. Atmosfirnya dipenuhi dengan kegembiraan,” ujar juru bicara Kota Eindhoven, Peet Ryken.
“Sekitar 10 orang dilaporkan sakit, kemungkinan akibat terlalu banyak menenggak alkohol dan keletihan, namun tidak ada insiden serius telah dilaporkan,” jelas juru bicara tersebut.
Keriuhan juga terjadi di Bandara Schiphol. Sekitar 700 pelancong yang sedang transit menonton pertandingan Belanda-Uruguay dari layar besar yang dipasang.
Beberapa menit setelah peluit panjang ditiupkan, maskapai penerbangan belanda KLM mengumumkan bahwa tiga penerbangan ekstra dari Schiphol akan diberangkatkan dari Johannesburg pada Sabtu (10/7), yang disediakan bagi fan yang ingin menonton laga final antara Belanda dan pemenang laga Jerman dan Spanyol yang akan bermain malam nanti.
Sekitar 11,5 juta orang, dari total penduduk Belanda yang mencapai 16,5 juta, akan menonton laga final melalui layar televisi, di mana media Belanda melaporkan toko-toko kehabisan stok layar LED untuk disewakan.
Salah satu harian Belanda melansir, dalam perjalanannya ke final, sekitar 15 ribu televisi ekstra telah terjual per pekan, naik 40 persen dibanding biasanya.
Yayasan Jantung Belanda, mengeluarkan peringatan kepada fan sepak bola berisiko 2,5 kali mendapat masalah jantung dalam pertandingan penting dan meminta fan untuk tetap tenang.
AP | BAGUS WIJANARKO