TEMPO Interaktif, Sumenep - Sekitar 60 orang yang menutupi wajahnya dengan cadar merusak rumah Haji Faisal, 56 tahun, dan rumah menantunya Haji Musyfik, 36 tahun, Sabtu (17/7). Keduanya warga Desa Lembung Barat, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Dengan berkendara sepeda motor, puluhan orang bercadar tersebut dengan brutal merusak dan menghancurkan dua rumah yang berdampingan itu. Bahkan salah satu rumah rata dengan tanah. "Warung bakso yang berdekatan dengan kedua rumah korban juga dirusak," kata Kepala Kepolisian Sektor Lenteng Ajun Komisaris Syahrani, Sabtu (17/7), yang dihubungi melalui telepon.
Perusakan yang terjadi Sabtu pagi itu diduga karena warga resah setelah beredar kabar salah satu korban yaitu Haji Faisal diduga memiliki ilmu santet. Syahrani mengatakan meski kedua rumah tersebut rusak parah, Haji Faisal dan menantunya Musyfik berhasil selamat dari amuk massa karena beberapa jam sebelum diserang keduanya sudah meninggalkan rumahnya. "Rumah dirusak dengan batu dan pondasi bangunan dibongkar dengan linggis," jelasnya.
Dugaan isu santet itu, lanjut Syahrani, muncul berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata dan tetangga korban yang mendengar para pelaku mengatakan pemilik rumah dukun santet sambil merusak rumah korban. "Setelah puas merusak, pelaku kabur dengan sepeda motor," katanya.
Polisi telah memasang garis polisi di tempat kejadian perkara. Syahrani belum dapat memastikan siapa pelaku perusakan tersebut. Hingga saat ini polisi masih memeriksa sejumlah saksi mata dan tetangga korban. Berbagai barang bukti seperti batu gunung telah diamankan ke Mapolsek Lenteng. "Kami menduga pelaku orang luar desa," tuturnya.
MUSTHOFA BISRI