TEMPO Interaktif, Makassar - Menteri Pertanian Suswono mengatakan petani masih kesulitan mendapatkan kredit dari bank karena terkendala akses terhadap perbankan, dan terkendala persyaratan yang diajukan pihak bank seperti masalah agunan.
"Kelihatannya bank belum mudahkan penyaluran kredit kepada petani," kata Suswono kepada sekitar seribu petani peserta pelatihan pertanian di Lapangan Sepakbola Karaengsibali Kabupaten Takalar, hari ini.
Menurut Suswono, penyerapan kredit oleh petani terkendala oleh teknis perbankan. "Padahal petani punya kesempatan untuk memperoleh kredit dari KPPE atau Kredit Usaha Rakyat," ucapnya.
Dia menjelaskan, ada Rp 18 triliun dana yang bisa dimanfaatkan masyarakat Indonesia, termasuk petani melalui Kredit Usaha Rakyat, tetapi penyerapan dana tersebut masih kurang.
Kepala Seksi Pengembangan Usaha dan Pembiayaan Dinas Pertanian Sulawesi Selatan, Wahyu Zainuddin mengatakan hal senada. "Masih sedikit petani kita yang memanfaatkan kredit bank," katanya.
Ia mengatakan, kendala lain yang dihadapi petani adalah ketidaktahuan mereka mengenai kredit yang disediakan untuk petani. "Melalui KPPE, sebenarnya bunga kreditnya hanya 6 persen," ucap Wahyu.
Dikatakan, masih banyak petani terbiasa diberikan bantuan bukan dalam bentuk kredit. "Biasanya mereka diberikan saja dana, tidak usah dikembalikan. Jadi masih sulit untuk meningkatkan pengetahuan mengenai sistematika kredit," jelasnya.
Untuk itu, katanya, Dinas Pertanian akan terus melakukan sosialisasi mengenai kredit kepada petani.
Data Dinas Pertanian Sulawesi Selatana, Kabupaten Sidrap merupakan daerah dengan tingkat ang penyerapan kredit petani tertinggi di Sulawesi Selatan. "Tingkat pengembalian kredit yang bermasalah rendah, tidak sampai 10 persen," beber Wahyu.
Fadhilah Nazif