TEMPO Interaktif, Jakarta - Majelis Ulama Islam menyesalkan terjadinya penyerangan jemaah Ahmadiyah oleh ratusan anggota ormas Islam di Desa Manis Lor, Kecamatan Jalaksana, Kuningan Jawa Barat, Kamis (29/07) kemarin.
"Mestinya persoalan yang ada bisa dipecahkan dengan cara persuasif," kata Ketua Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama MUI Slamet Effendi Yusuf melalui pesan singkat kepada Tempo, Jumat (30/07). Caranya bisa dialukan dengan dialog antara pemerintah daerah dengan pihak Ahmadiyah, bahkan dengan ormas Islam maintream.
Baca Juga:
Slamet menyadari bahwa persoalan ini tidak mudah untuk diselesaikan. Di satu sisi SKB tiga menteri yang dibuat dua tahun lalu tentang Ahmadiyah harus dilaksanakan. "Di sisi yang lain, warga Ahmadiyah masih ngotot melanjutkan eksistensinya, menjalankan kegiatannya, dan terus mencoba mengembangkan diri," ujarnya.
Namun, permasalahan, kata Slamet, ini tidak dapat terus dibiarkan. Harus ada penegasan mengenai realisasi SKB dan semua pihak harus lebih bijaksana dan saling menghargai karena prosesnya tidaklah sebentar. "Dan di tengah proses itu, ormas-ormas Islam perlu intensif melakukan berbagai pendekatan," katanya.
Seperti diberitakan, bentrok massa terjadi antara jemaah Ahmadiyah dan ratusan anggota ormas Islam di Desa Manis Lor, Kuningan Jawa Barat. Bentrokan tersebut dipicu kegiatan keagamaan jemaah ahmadiyah yang berbuntut penyegelan masjid.
NALIA RIFIKA