TEMPO Interaktif, Makassar - Kisruh penerimaan siswa baru di SMA Negeri 2 Makassar disikapi Dewan dengan menggelar pertemuan dengan Dinas Pendidikan, dan Kepala sekolah Abd Wahab, Jumat (30/7). Hasinya, persoalan tersebut akan diserahkan ke Inspektorat untuk diselidiki.
Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Mahmud BM menegaskan, dari hasil pertemuan tersebut disepakati penuntasan dugaan mark-up nilai ujian akhir nasional di SMAN 2 Makassar dengan membentuk tim investigasi dari Inspektorat.
Baca Juga:
“Saya akan secepatnya bersurat ke Walikota sekaitan hal ini untuk diteruskan ke Inspektorat sehingga diharapkan penyelesaiannya bisa maksimal,” katanya.
Dia mengaku telah mempelajari laporan dari kepala sekolah, namun tidak menemukan adanya indikasi serius terjadi manipulasi. “Kita lihat saja nanti kinerja Inspektorat, dinas pendidikan siap memfasilitasi," ucapnya.
Sementara Abd Wahab mengatakan, dari kuota siswa baru sebanyak 288 siswa, yang dinyatakan lulus 281 orang karena ada 7 siswa tinggal kelas. Kemudian ketujuh siswa tersebut pindah sekolah.
“Untuk memenuhi kuota, aka menjadi hak prerogatif kepala sekolah untuk mengisi kekurangannya," kata dia.
Wakil Ketua Komisi D Dewan Makassar, Erna Amin mengatakan, meskipun ada penjelasan dari pihak sekolah yang menegaskan sudah sesuai prosedur, namun Dewan tetap mempertimbangkan laporan yang masuk.
"Ini untuk memudahkan dalam memberikan rekomendasi, selama pengusutan yang nantinya akan dilakukan oleh Inspektorat," kata Erna.
Mengenai dugaan keterlibat anggota Dewan dengan cara menitipkan nama siswa untuk diluluskan, Ketua komisi D Nasran Mone menegaskan tidak ada komitmen antara Dewan dengan pihak sekolah mengenai hal tersebut. Tetapi yang ada hanya pihak sekolah diharap menyiapkan ruang sosial agar menerima siswa yang bermukim di sekitar sekolah.
"Kalau memang tidak ada yang sesuai kualifikasi, ya tidak usah diakomodir,” kata Nasran Mone.
MUH SOPHIAN AS