TEMPO Interaktif, Jakarta --Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 1,57 persen pada bulan Juli 2010. Laju Inflasi pada Januari-Juli 2010 sebesar 4,02 persen dan laju inflasi year on year (Juli 2010 terhadap Juli 2009) sebesar 6,22 persen.
"Sejauh ini, inflasi kali ini adalah inflasi tertinggi pada tahun ini," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan, kepada wartawan di kantornya hari ini.
Dari 66 kota yang dipantau BPS selama Juli 2010, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bengkulu 3,03 persen dan terendah di Tanjung Pinang sebesar 0,12 persen.
Terhadap inflasi kali ini, kelompok komoditi yang memberikan andil paling besar adalah kelompok bahan makanan sebesar 1,08 persen. Selain kelompok bahan makanan, yang juga memberikan andil bagi inflasi kali ini adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,12 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,07 persen; kelompok kesehatan 0,01 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,06 persen; dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,25 persen."Sedangkan kelompok yang memberikan andil pada deflasi Juli 2010 adalah kelompok sandang sebesar 0,02 persen," kata Rusman.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga beberapa komoditas di antaranya beras, jasa perpanjangan STNK, daging ayam ras, cabai merah, bawang putih, cabai rawit, ikan segar, telur ayam ras, bawang merah, kentang, nasi dengan lauk, gula pasir, dan beberapa komoditas lainnya.
EVANA DEWI