TEMPO Interaktif, Makassar - Menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar belakangan ini menimbulkan kekhawatiran pihak eksportir salah satunya eksportir kopi. Mereka akan menuai kerugian dari keadaan ini karena harga beli di tingkat petani lebih tinggi dibandingkan dengan nilai jual ekpornya.
“Kerugian sudah di depan mata,” kata Frenky Djamal, Wakil Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Sulawesi Selatan, pagi ini.
Menurut Frenky, melemahnya nilai tukar dollar terhadap rupiah sangat berpengaruh, karena sebelumnya eksportir sudah punya rencana standar. Yaitu dengan menetapkan harga jual dengan perkiraan harga satu dollar masih di atas Rp 9000-an. “Namun angka Rp 9 ribu sudah pecah, jadi kami akan merugi,” katanya.
Menangggapi imbauan Mentri Perdagangan untuk mengurangi biaya ekspor agar kerugian dapat ditekan, Frenky mengatakan eksportir senantiasa mengetatkan biaya dalam melakukan ekspor selama ini. “Istilahnya ikat pinggang kita sudah semakin sempit saat ini,” kata dias.
Kalau biaya pengapalan tidak naik, ucap Frenky, akan cukup membantu para eksportir. Frenky mengakui jika keadaan ini akan menguntungkan importir, namun ia berharap pemerintah dapat menjaga kestabilan nikai tukar rupiah.
“Kalau kurs bisa stabil, kami tidak perlu resah,” ucapnya.
Namun ia juga mengatakan, masalah naik turunnya nilai tukar rupiah sudah menjadi dinamika ekspor kopi selama ini. Sehingga ia berharap pihak perbankan dapat memberikan suku bunga yang rendah.
Dia mentakan pula, perusahaan asing memiliki daya saing yang lebih kuat karena mendapatkan suku bunga yang lebih rendah di negaranya. “Vietnam misalnya suku bunganya hanya 9 persen, kalau kita masih 16 persen,” katanya lagi. Frenky menyebut Vietnam sebagai saingan utama ekportir dari Indonesia saat ini.
Menurut Frenky, saat ini harga kopi secara internasinal antara USD 3,2 hingga USD 3,4 per kilogram, sementara itu harga kopi di tingkat petani sekitar Rp 24.000 per kilogram. Pada
sore kemarin, nilai tukar rupiah ditutup di level 8.942 per dolar AS. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah menguat 8 poin dari posisi akhir pekan lalu di level 8.950.
FADHILAH NAZIF