TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Perempuan, Pemuda dan Mahasiswa Nasional Demokrat (Nasdem) Meutya Hafid menyatakan, partai politik tak perlu khawatir bhkan melarang pengurus atau anggotanya masuk ke organisasi Nasional Demokrat. Sebab Nasdem bukan menjadi ancaman bagi mereka.
“Kami juga terkejut mendengar selentingan adanya partai politik yang melarang anggotanya masuk ke Nasional Demokrat,” kata Meutya di sela acara tour de java di Yogyakarta, Sabtu (7/8).
Menurut dia, arah Nasional Demokrat adalah organisasi kemasyaratakan non partisan.
Semua kegiatan yang dilakukan oleh Nasional Demokrat sejak dideklarasikan pada 1 Februari 2010, fokus pada kegiatan kemasyarakatan seperti bakti sosial. Tidak mengarah pada kegiatan politik praktis. “Untuk menjadi partai politik kan tidak mudah, banyak syarat yang harus dipenuhi,” ujar Meutya.
Jika masyarakat mendesak untuk menjadikan Nasional Demokrta sebagai partai politik, lanjut Meutya, maka hal tersebut sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat dan keputusan akan diambil bersama. "Namun, kalau hanya menjadi partai kecil maka lebih baik berjuang di luar arena politik," ujarnya.
Acara tour de Java yang dilakukan Nasional Demokrat di Yogyakarta diikuti oleh sekitar 1.500 orang yang melakukan jalan santai, pawai budaya, aksi donor darah dan cek kesehatan gratis di stadion Kridosono, Sabtu (7/8) pagi ini.
Gusti Kanjeng Ratu Pambayun, puteri sulung Sri Sultan Hamengku Buwono X yang membuka acara tersebut menyatakan, dirinya mau bergabung dengan Nasional Demokrat karena organisasi tersebut merupakan wadah masyarakat non partisan. "Saya berharap organisasi tersebut dapat memperjuangkan Rencana Undang-undang Keistimewaan Yogyakarta yang sampai saat ini belum disahkan." kata Pambayun.
MUH SYAIFULLAH