TEMPO Interaktif, Jakarta - Pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo berencana meningkatkan pengamanan setelah adanya peristiwa seorang pasien berusia 73 tahun, Basaira Naibaho, melompat dari lantai 8 Gedung A RSCM.
"Ada beberapa opsi. Kemungkinan jendela akan dikunci dan kalaupun bisa dibuka hanya sebesar 10 cm atau sebesar kepalan tangan, yang penting kepala tidak bisa lewat," ujar Kepala Bagian Pemasaran RSCM A. Antaria saat ditemui Tempo di kantornya, Kamis (12/8).
Opsi lain yang mungkin akan dilakukan oleh pihak RSCM adalah dengan memasang teralis di salah satu jendela dari empat jendela yang ada di kamar. "Bisa juga tiga jendela benar-benar dikunci, sedangkan satu dapat dibuka tapi di depannya ada teralis," ujar Antaria.
Menurut Antaria, selama ini jendela masih dapat dibuka oleh pasien karena ada pasien yang tidak suka memakai alat pendingin ruangan atau AC. "Semua kamar pakai AC, tapi ada yang suka, ada yang tidak," katanya.
Selain itu, pihak RSCM sebenarnya sudah melakukan upaya pencegahan yaitu dengan memasang jendela dalam posisi tinggi. "Kami juga masih bingung bagaimana ibu itu (Basaira) bisa lompat karena posisi jendela lebih tinggi dan di ruangan juga tidak ada kursi," kata Antaria.
Seperti diberitakan, Basaira ditemukan meninggal setelah jatuh dari lantai 8 gedung A RSCM dengan posisi telungkup dan kepalanya mengeluarkan darah. Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 03.30 WIB dini hari.
NALIA RIFIKA