Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berawal Iseng, Berurusan dengan Polisi

image-gnews
Karangan bunga sebagai tanda simpati akibat ledakan bom di Hotel Ritz Carlton, kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Jumat, 17 Juli 2009. Bom juga meledak di Hotel JW Marriot yang tidak jauh dari Hotel Ritz-Carlot. [TEMPO/ Tony Hartawan]
Karangan bunga sebagai tanda simpati akibat ledakan bom di Hotel Ritz Carlton, kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Jumat, 17 Juli 2009. Bom juga meledak di Hotel JW Marriot yang tidak jauh dari Hotel Ritz-Carlot. [TEMPO/ Tony Hartawan]
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kalau tak ingin berusan dengan polisi jangan coba-coba main aksi jeprat-jepret sembarangan. Apalagi jika aksi itu dilakukan di Jakarta pas menjelang peringatan hari kemerdekaan yang konon bakal digunakan para aksi teroris melancarkan aksinya. Ditambah lagi, jika aksi foto itu dilakukan ditempat yang pernah menjadi sasaran para teroris. Bisa-bisa jika itu dilakukan nasib Anda akan seperti Nukul bin Tamu Munasir, Wasit, dan Khaerudin.

Ketiganya tidak sedang rekreasi di Jakarta. Sebab, Nukul bin Tamu Munasir dan Wasit warga Desa Tengger Kulon, Kecamatan Bancar, Tuban serta Khaerudin, warga kampung Banar, desa Nanggung, kabupaten Bogor ini sehari-hari bekerja di Mal Ambasador - seberang kawasan Mega Kuningan.

Namun gara-gara aksi main jepret di depan Hotel Rirz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan itulah tiga orang diinterogasi polisi Senin kemarin. Penyebabnya sepele. Saat itu ketiga laki-laki dari daerah berbeda itu "action" di depan hotel yang pernah menjadi sasaran teroris itu, 17 Juli 2009. Aksi itu membuat para petugas keamanan hotel curiga. Apalagi sebelum hotel itu diledakkan, pernah beredar rekaman survei yang dilakukan tersangka teroris, Syaifudin Zuhri ke hotel itu.

Ketiganya pun langsung diciduk. Mereka pun diinterogasi petugas keamanan hotel lalu digelandang ke Markas Kepolisian Resor Jakarta Selatan. Ketiga lelaki itu hanya bengong.

Tak tanggung-tanggung, untuk melacak apakah mereka terkait dengan gerakan teroris, kepolisian mendatangkan anggota Densus 88 Anti Teror Polda Metro Jaya. Mereka ditanya macam-macam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Merasa tak terkait dengan gerakan terorisme mereka pun menjawab aksi jepret itu dilakukan hanya tindakan iseng belaka. "Kegiatan itu dilakukan untuk mendapatkan kenang-kenangan lokasi terjadinya serangan ledakan bom bunuh diri yang pernah terjadi di hotel itu," kata Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Ramona Angesta Yoyol, Senin (16/8). "Kebetulan mereka tinggal dan kerja tak jauh dari sini."

Bisa jadi karena ketiganya berasal dari luar Jakarta, foto itu akan mereka bawa pulang pada mudik nanti.

EZTHER LASTANIA | FWH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

Rustawi Tomo Kabul (tengah, baju putih) bersama keluarga dan staf Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia di Bandara Djuanda, Surabaya, 8 Agustus 2015. Foto: Dir PWNI dan BHI Kemlu RI
WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.


TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TEMPO/Machfoed Gembong
TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.


Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Akibat debu vulkanik Gunung Kelud, koper-koper yang sudah di bagasi dikembalikan kepada penumpang di bandara Juanda, Surabaya (14/2). TEMPO/M. Syaraffa
Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.


Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Ilustrasi bom. Boards.ie
Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.


Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Menlu RI, Retno LP Marsudi, beri keterangan pers terkait eksekusi mati dua warga negara Australia, di Kantor Kemenlu, Jakarta, 17 Februari 2015. Selain protes dari pemerintah Australia, Sekjen PBB, Ban Ki-moon juga mengecam eksekusi mati tersebut, namun pemerintah Indonesia tetap pada apa yang telah ditetapkan. TEMPO/Imam Sukamto
Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.


Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Pembangunan Terminal 2 (T2) di lokasi lama Bandara Internasional Juanda Surabaya. ANTARA/Eric Ireng
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.


Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Pemeriksaan X-ray di Bandara Soekarno-Hatta. TEMPO/Imam Sukamto
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.


Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Sejumlah jamaah haji Indonesia asal Labuan Batu, Sumatera Utara, mengawasi koper mereka setibanya di tempat pemondokan haji di kawasan Jumaizah, Mekkah,  (20/10). Sebanyak 2.277 jamaah haji Indonesia tiba di Mekkah dan langsung melakukan umrah. ANTARA/Saptono
Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.


Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Pemimpin senior Hamas, Ismail Haniyeh (tengah). REUTERS/Suhaib Salem
Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.


WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

TEMPO/Mahfoed Gembong, Edi Wahyono
WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.