TEMPO Interaktif, Banyuwangi - Pelaksanaan upacara detik-detik Proklamasi di Lapangan Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, diwarnai banyaknya peserta yang pingsan.
Hingga upacara berakhir sekitar jam 12.00 WIB, ada 24 peserta pingsan. Mereka kebanyakan pelajar dan tiga di antaranya adalah pegawai negeri sipil.
Peserta yang pingsan diboyong ke tempat yang teduh di belakang barisan peserta upacara. Mereka langsung mendapat bantuan dari puluhan petugas medis yang dikerahkan Dinas Kesehatan setempat.
Banyaknya peserta yang pingsan diperkirakan karena cuaca panas yang mulai terasa sejak Selasa pagi. Apalagi mereka sudah harus berada di lapangan Blambangan sejak pukul 08.00 WIB. Sementara upacara baru berlangsung pukul 10.00 WIB. Saat ini juga bersamaan dengan pelaksanaan ibadah puasa.
Bahkan puluhan peserta upacara terpaksa harus menepi di bawah pepohonan karena tidak kuat menahan teriknya matahari. Mereka merasakan pusing-pusing dan nyaris juga pingsan.
Koordinator Pelayanan Penderita Gawat Darurat Dinas Kesehatan, Juwana Sujuswa, menjelaskan, peserta yang pingsan karena porsi makan atau minumnya pada sahur kurang. Ada juga karena kondisi fisiknya sedang sakit. "Mereka kurang persiapan," kata Juwana di sela-sela memeriksa kondisi peserta.
Menurut dia, Dinas Kesehatan sebelumnya sudah memprediksi bakal banyak peserta yang pingsan karena bersamaan dengan ibadah puasa. Oleh karena itu, tim medis yang dikerahkan tahun ini lebih banyak, yakni 25 orang. Tahun lalu, katanya, hanya 15 orang. Tim medis itu berasal dari puskesmas dan Palang Merah Indonesia.
IKA NINGTYAS