TEMPO Interaktif, Surabaya - Satwa yang mati di Kebun Binatang Surabaya (KBS) terus bertambah. Pada Selasa (17/8), seekor kera ungko dan anak babi rusa ditemukan mati di kandang karantina. Total ada lima jenis satwa dilindungi yang mati dalam sepekan ini, termasuk singa, kanguru dan harimau Sumatera.
"Penyebab kematian belum diketahui, masih dilakukan pemeriksaan," kata Agus Supangkat, juru bicara KBS pada Selasa (17/8). Ia mengatakan, sebelum kera tersebut ditemukan mati pada pukul lima pagi tadi, kera ungko tersebut telah sakit selama dua hari sehingga harus dikarantina.
Dari data yang dihimpun, jumlah satwa yang mati pada Januari-Maret 2010, ada sebanyak tiga belas anak komodo. Pada 2008, ada 367 satwa yang mati, dimana rata-rata dalam satu hari mati satu satwa. Dan pada 2009, ada sebanyak 327 satwa yang mati.
Wali Kota Surabaya, Bambang Dwi Hartono mengatakan KBS harus ditata ulang sehingga satwa yang mati tidak terus bertambah. Pemkot akan membantu menata ulang KBS. "Kami telah kirim surat ke Menteri Kehutanan agar mendapat wewenang mengelola KBS," ujar dia.
Setelah mendapat wewenang pengelolaan, Pemkot kata dia akan membentuk badan usaha milik daerah untuk mengelola KBS. "Pemkot akan memperbaiki apa yang selama ini gak sehat sehingga banyak satwa yang mati," ujarnya.
Badan pengelola ini lanjutnya akan mengikuti prinsip-prinsip pengelolaan kebun binatang. Kandang kata dia akan ditata ulang. "Selama ini berdesak-desakan dan sempit, hewan yang biasanya berlarian harus dikurung di dalam kandang tiga kali tiga meter," ujarnya.
Menurut Bambang, populasi di KBS sangat padat, jadi beberapa harus direlokasi. Ia mengatakan tidak akan memindah KBS karena tanah yang selama ini ditempati termasuk kawasan ruang terbuka hijau yang telah diatur dalam peraturan daerah.
DINI MAWUNTYAS