TEMPO Interaktif, Jakarta -PT PLN (Persero) resmi mengelola listrik di bandara internasional Soekarno Hatta. Kesepakatan ini dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani PLN dan PT Angkasa Pura II hari ini. Sebelumnya, pengelolaan listrik dilakukan secara mandiri oleh Angkasa Pura II.
Kesepakatan ini sebagai tindak lanjut atas kesanggupan PLN untuk turut terlibat dalam pengelolaan listrik di bandara internasional Soekarno Hatta setelah peristiwa kedipan listrik selama 1,7 detik pada 6 Agustus lalu yang mengakibatkan padamnya listrik.
"Dengan begini urusan listrik kami serahkan langsung kepada ahlinya, yaitu PLN. Sedangkan kami, akan fokus dalam mengurusi bandara," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko usai menandatangani MOU di Kementerian BUMN hari ini (25/8).
Penandatanganan tersebut juga dihadiri oleh Menteri BUMN Mustafa Abu Bakar. Dalam sambutannya, Mustafa berharap kedua BUMN itu bersinergi sehingga pemadaman listrik di bandara tidak terulang kembali . "Jadikan sebagai cambuk bagi kita," Kata Mustafa.
Bahkan, Mustafa berpesan agar PLN setelah selesai mengurusi kerjasama dengan Angkasa Pura II diminta segera mengerjakan proyek yang serupa untuk pengelolaan listrik di bandara-bandara yang dipegang oleh PT Angkasa Pura I. "Tolong segera pikirkan kerjasama dengan Angkasa Pura I, terutama untuk Bandara Ngurah Rai," Ujar Mustafa.
Direktur Utama PLN Dahlan Iskan berjanji akan mengelola bandara dengan standar dan kriteria keandalan sama seperti Istana Negara yaitu zero tolerance atau tidak mentolerir sedetikpun gangguan.
Namun, penandatanganan pengelolaan listrik bandara tersebut belum sampai memutuskan secara rinci sampai sejauh mana kewenangan PLN dalam mengurusi lisrik di bandara. Dahaln mengatakan, PLN menawarkan empat pilihan pengelolaan ke Angkasa Pur. Pertama, pengawasan sebatas supervisi. Kedua, pengelolaan hingga gardu induk. Selanjutnya, pengelolaan hingga tegangan menengah sebesar 20 kilovolt yang berada di lingkungan bandara. Terakhir, PLN bertanggungjawab secara sekeluruhan. "Kami harap Angkasa Pura mengambil tahap dua atau tiga, karena kalau semuanya juga agak kompleks," jelas Dahlan lagi.
Sunoko memberikan sinyal piihan pengelolaan bandara lebih condong ke tahap tiga. Angksa Pura dan PLN, ujarnya, akan membahasnya nanti.
Soal perkirakaan biaya , PLN menolak menjelaskan. "Adalah hitungannya," kata Dahlan.
Sedangkan Sunoko menjamin beban biaya tersebut akan ditanggung oleh Angkasa Pura secara pribadi. "Apalah artinya biaya, " tuturnya.
Proyek pengelolaan listrik bandara oleh PLN tersebut rencananya akan resmi beroperasi dalam tiga bulan mendatang. Setelah bandara Soekarno Hatta, kerjasama pengelolaan listrik ini akan dilanjutkan di 11 bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura II antara lain di Medan.
Angkasa Pura II mengelola 12 Bandara di wilayah barat Indonesia yaitu di Jakarta, Tangerang, Bandung, Palembang, Medan, Pontianak, Padang, Pekan Baru, Banda Aceh, Tanjung Pinang, Pangkal Pinang dan Jambi.
GUSTIDHA BUDIARTIE