"Kami terus mengumpulkan bukti-bukti," ujar Boy kepada Tempo siang ini usai acara pelantikan Kasat Brimob Polda Metro Jaya di Markas Komando Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat.
Saat Tempo menanyakan apakah kesaksian korban di beberapa media bisa dijadikan bukti, Boy meragukannya. Alasan dia, wawancara media massa tidak dalam konteks penyelidikan. "Sebab itu kami ke sekolah-sekolah mereka (anggota paskibra)," kata Boy.
Hingga kini, Boy mengaku belum bisa menarik kesimpulan awal apakah ada penyimpangan atau tidak dalam kegiatan kepaskibraan itu. Dia tidak mau berspekulasi sehingga bisa menganggu jalannya penyelidikan. "Jelas belum ada, hasil awalnya apa," tuturnya.
Orangtua yang sudah lapor dikatakan Boy baru satu orang, yaitu Loreen Djunaidi. Menurut Loreen sendiri, keluarganya sangat mendukung polisi mengusut kasus ini hingga tuntas. "Apalagi anak saya terus diteror seniornya dari PPI, sejak diberitakan," katanya dalam kesempatan terpisah.
Menurut Loreen Selasa depan (31/8) orangtua, pihak Purna Paskibra, dan anaknya, semuanya direncanakan dipanggil polisi. Loreen berharap, semuanya segera tuntas. "Saya ingin anggota PPI yang terlibat dipecat dan dihukum," ujar Loreen.
HERU TRIYONO