TEMPO Interaktif, JSumenep - Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, meminta PT Kangean Energi Indonesia realistis mengakui ada pencemaran minyak mentah di perairan Pulau Sepanjang, pacsaterjadinya musibah kebakaran kapal tanker, kemarin.
"Kalau minyak tumpah akui saja, jangan berkelit, supaya bisa ditanggulangi bersama," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Sumenep Abdul Muthollib, Senin (30/8).
Menurut Muthollib, berdasarkan informasi yang diterima dari camat Sapeken dan warga desa Sepanjang tumpahan minyak mentah sudah sampai ke bibir pantai dan telah dibersihkan dalam karung oleh warga.
Guna memastikan seberapa besar perairan yang tercemar, Badan Lingkungan Hidup Sumenep akan mendatang laboratorium independen guna mengecek kondisi air di sekitar lokasi kebakaran. "Parah atau tidak pencemarannya, PT KEI harus bertanggung jawab," ungkapnya.
Pihaknya khawatir selain bisa menyebabkan kerusakan ekosistem, nelayan juga bisa kehilangan mata pencaharian dan merusak budidaya rumput laut.
Humas PT Kangean Energi Indonesia Juhartomo membenarkan pencemaran minyak mentah di perairan Pulan Sepanjang. "Tapi sudah dibersihkan," katanya melalui sambungan telepon.
Menurut dia, minyak mentah yang tumpah dari kapal tanker yang terbakar Sabtu lalu memiliki purpoin yang rendah, sehingga saat terkena air secara otomatis menggumpal dan tidak larut dalam air jadi mudah dibersihkan. "Semua gumpalan minyak sudah kita bungkus karung," ujarnya.
Proses pembersihan, kata dia, dilakukan manual dengan mengerahkan karyawan dan masyarakat untuk memberishkan gumpalan minyak di tepi pantai. "Setiap karung minyak mentah yang dibersihkan warga kita bayar, warga antusias karena bisa dapat uang," ungkapnya.
MUSTHOFA BISRI