Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertama Kali di 2010, Neraca Perdagangan Luar Negeri Defisit

image-gnews
Bongkar muat CPO di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (23/10). Pemerintah menerapkan kebijakan penurunan tarif pungutan ekspor minyak kelapa sawit mentah dari 7,5 persen menjadi 2,5 persen. TEMPO/Puspa Perwitasari
Bongkar muat CPO di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (23/10). Pemerintah menerapkan kebijakan penurunan tarif pungutan ekspor minyak kelapa sawit mentah dari 7,5 persen menjadi 2,5 persen. TEMPO/Puspa Perwitasari
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -Badan Pusat Statistik (BPS) melansir neraca perdagangan luar negeri Indonesia pada Juli 2010 mengalami defisit sebesar US$ 128,7 juta. Nilai ekspor pada bulan yang sama mencapai US$ 12,49 miliar  atau meningkat sebesar 1,32 persen dibanding ekspor bulan sebelumnya. Perbadingan year on year menunjukkan ekspor mengalami peningkatan sebesar 29  persen.

"Untuk pertama kali sepanjang tahun 2010, Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan," ujar Subagio Dwijosumono selaku Deputi Bidang Statistik Produksi sekaligus Plh Deputi Bidang Statistik Distribusi da Jasa, di Kantor BPS, Jakarta, hari ini (1/9).

Menurut Subagio, defisit ini terjadi karena terjadinya peningkatan impor barang-barang konsumsi. Data BPS memperlihatkan impor mengalami peningkatan sebesar 7,32 persen menjadi US$ 12,62 miliar dibandingkan bulan sebelumnya. "Sementara (pada periode yang sama), kami melihat ekspor melemah di sektor apa saja."

Selama Januari-Juli 2010, nilai impor mencapai US$ 75,56 miliar atau meningkat 50,3 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Padahal ekspor kumulatif pada periode Januari-Juli 2010 mencapai US$ 85,01 miliar atau meningkat 42,26 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2009.

Sepanjang Juli, nilai ekspor pada sektor nonmigas mengalami kenaikan sebesar 1,76 persen dibandingkan Juni, dengan capaian sebesar US$ 10,61 miliar. Pada periode yang sama, nilai impor nonmigas mencapai US$ 10,51 miliar atau meningkat US$ 1,14 miliar yang setara dengan peningkatan sebesar 12,20 persen.

Peningkatan ekspor nonmigas terbesar selama Juli 2010 terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar US$ 219,8 juta, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan atau nabati sebesar US$ 82,9 juta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kenaikan nilai impor, kata dia, seharusnya tidak menimbulkan kekhawatiran. Karena, lanjut dia, kenaikan impor terbesar ada pada barang modal yakni sebesar 36,90 persen lebih tinggi dibandingkan bulan Juni 2010. "Barang modal akan mendapat nilai tambah di dalam negeri, jadi tak usah kuatir."

Subagio mengatakan, pihaknya akan terus mencermati tren kenaikan nilai ekspor ini. Adapun ekspor nonmigas terbesar selama Juli 2010 terjadi ke Jepang dengan besaran US$ 1.304,8 juta pada Juni 2010 menjadi US$ 1.366,1 pada Juli 2010 atau mengalami kenaikan sebesar US$ 9.010,2 juta. Kenaikan ini sebagian besar disumbang oleh ekspor hasil industri 34,10 persen (month to month), ekspor hasil pertanian 17,55 persen (month to month), dan ekspor hasil tambang 52,93 (month to month).

Impor nonmigas berasal sebagian besar dari Cina yang mengalami kenaikan dari US$ 1.211,1 juta pada Juni 2010 menjadi US$ 1.921,8 juta pada bulan Juli 2010 atau mengalami peningkatan sebesar US$ 10,7 juta.

ANTON WILLIAM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

1 hari lalu

Petani memanen kopi Robusta petik merah di Desa Kali Banger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis, 20 Juli 2023. Harga biji kopi Robusta basah saat ini melonjak menjadi Rp11.500 per kilogram dari harga tahun lalu yang hanya Rp7.000 per kilogram, yang menurut pedagang harga tersebut merupakan termahal sepanjang sejarah kopi di Indonesia. ANTARA/Anis Efizudin
Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.


Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

4 hari lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung, Priok, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024. Namun nilai ekspor mengalami penurunan secara tahunan. Tempo/Tony Hartawan
Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024


Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

4 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.


Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

4 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers ihwal antisipasi dampak konflik Iran-Israel di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis, 17 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.


Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

4 hari lalu

Tumpukan peti kemas di Pelabuhan New Priok Container Terminal One (NPCT1) Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi penurunan ekspor dan impor pada Januari 2024. Nilai ekspor Januari 2024 turun jika dibandingkan bulan sebelumnya pada Desember 2023 yang sebesar 22,39 USD miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.


Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

4 hari lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung, Priok, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024.  Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan total nilai ekspor Indonesia pada Desember 2023 mencapai US$ 22,41 miliar. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.


BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

4 hari lalu

Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 1 Maret 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.


BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

4 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.


Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

4 hari lalu

Tumpukan peti kemas di Pelabuhan New Priok Container Terminal One (NPCT1) Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi penurunan ekspor dan impor pada Januari 2024. Nilai ekspor Januari 2024 turun jika dibandingkan bulan sebelumnya pada Desember 2023 yang sebesar 22,39 USD miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.


Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

4 hari lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung, Priok, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024.  Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan total nilai ekspor Indonesia pada Desember 2023 mencapai US$ 22,41 miliar. Tempo/Tony Hartawan
Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.