TEMPO Interaktif, Sidoarjo - Semburan gas metana bercampur air dan lumpur di Desa Siring Barat, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, terbakar, Selasa (7/9) malam. Ketinggian api mencapai lima meter dan menyambar tiga rumah. Dua orang mengalami luka bakar serius yaitu
Devi Purbawiyanto, 23 tahun, dan ibunya, Purwaningsih, 51 tahun, warga RT 3 RW 1 Siring Barat. Sedangkan Budi Rahayu, 51, pingsan keracunan gas metana.
"Saat itu ibu di warung memasak air," kata Devi Purbawiyanto yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Sidoarjo, Rabu (8/9). Namun, saat mematikan kompor tiba-tiba api menjalar dan membakar seluruh ruangan.
Ia beserta warga setempat selama ini memanfaatkan semburan gas metana sebagai bahan bakar kompor. Mereka memasang jaringan pipa untuk mengalirkan gas metana.
Warga kemudian bergotong-royong berusaha mematikan api. Namun warga dan petugas pemadam kebakaran kesulitan memadamkan api yang membakar ketiga rumah tersebut.
Petugas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo menyemprotkan busa ke titik api. Sebab, sulit mematikan api yang bersumber dari gas metana hanya menggunakana air. "Api sangat sulit dipadamkan," kata Kepala Geohazard BPLS, Rico Aditya.
Menurutnya, kandungan lower explosive limit (LEL) di sekitar Siring melebihi ambang batas. Kandungan LEL melebihi lima persen sehingga rawan kebakaran. Untuk itu, ia meminta warga waspada dan berhati-hati dalam memanfaatkan gas metana tersebut.
EKO WIDIANTO