TEMPO Interaktif, Bekasi- Jemaat gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur Indah, Kota Bekasi, Jawa Barat, menolak bantuan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Setyaningsih kepada korban penusukan Hasian Sihombing.
Penolakan tersebut disampaikan Sukur Nababan, jemaat HKBP kepada Menteri saat mengunjungi korban di ruang ICU Rumah Sakit Mitra Bekasi Timur, Ahad (12/9) petang.
Endang hadir dalam rangka menyampaikan rasa keprihatinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait insiden tersebut, dan menjamin biaya perawatan korban sepenuhnya ditanggung pemerintah lewat program jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas).
"Saya katakan kepada Menteri bantuan tersebut ditolak, saya masih mampu menanggung seluruh biaya perawatan rumah sakit," kata Sukur, kepada Tempo kemarin malam.
Menurutnya, jemaat HKBP hanya membutuhkan jaminan dan perlindungan dari pemerintah dalam beribadat. Keprihatinan dari Presiden, kata Sukur, tidak cukup karena yang dibutuhkan jemaat HKBP adalah tindakan dari pemerintah. "Kami tidak butuh asuransi begituan," katanya.
Sihombing, pengurus HKBP Pondok Timur Indah ditusuk saat hendak menggelar kebaktian di lahan kosong seluas 220 meter persegi di Kampung Ciketing Asem, Mustika Jaya, pagi tadi. Korban menderita luka tusuk di perut sebelah kanan yang cukup parah. Saat ini, korban telah selesai menjalani operasi dan kondisinya mulai stabil.
Sekretaris Presiden Kongres Umat Islam Bekasi Salih Mangara Sitompul, menanggapi insiden penusukan itu mengatakan polisi harus menangkap dan menahan pelaku. Dia mengaku belum mengetahui identitas pelaku yang kabarnya dua orang telah diringkus polisi.
"Kami juga tidak tahu dari kelompok mana," katanya. Salih menghimbau seluruh umat Islam Bekasi tidak terprovokasi dengan insiden tersebut yang berpotensi memicu keributan yang lebih besar lagi.
HAMLUDDIN