TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Inspektur Jenderal Timur Pradopo menyambut baik langkah Badan Kekeluargaan Masyarakat Bekasi (BKMB) Bhagasasi yang mencoba menyesaikan kasus penyerangan jemaat HKBP Pondok Timur Indah, Kota Bekasi, 12 September lalu, dengan pendekatan kultur.
Dengan cara itu, kata dia, berarti masyarakat Bekasi siap memadamkan kondisi yang memanas dari dalam dan mau bekerja sama dengan polisi untuk menyelesaikan persoalan ini dengan baik.
“Masyarakat menjadi bagian dari polisi, polisi menjadi bagian dari masyarakat,” katanya Timur saat menerima Badan Kekeluargaan Masyarakat Bekasi (BKMB) Bhagasasi di ruang kerjanya, Kamis (16/9).
Dia juga berharap, kasus ini menjadi proses pembelajaran bagi semua pihak. “Sehingga tambah dewasa dan matang dalam bermasyarakat dan berbangsa,” ujar Timur.
Setelah mendapat penjelasan dari BKMB, Timur mengetahui betapa masyarakat Bekasi amat toleran dengan kaum pendatang. Kondisi ini juga terjadi di daerah lain. “Itu universal, seluruh Indonesia,”katanya.
Adapun polisi, kata dia, harus menyelesaikan kasus Ciketing secara hukum dan menyeluruh. Dengan cara ini, diharapkan kasusnya tidak berlanjut. “Kalau berlanjut menjadi mengerikan,” kata Timur.
Oleh karena itu di meminta kepada semua pihak, terutama masyarakat Bekasi, agar tidak terpancing oleh emosi maupun SMS yang bernada menghasut.
Mengenai proses hukum terhadap para tersangka, Timur meminta kepada semua pihak agar menyerahkannya kepada kepolisian. “Pelakunya anak-anak kecil, sehingga kami gunakan prosedur hukum yang disesuaikan dengan usia mereka,” ujar Timur.
ALI ANWAR