TEMPO Interaktif, Jakarta - Polisi akhirnya menangkap 18 orang diduga pelaku perampokan Bank CIMB Niaga Medan. Dari belasan orang itu, tiga tewas tertembak dan satu diduga sebagai gembong kelompok itu.
"Para pelaku itu ada yang terlibat langsung ada yang tidak. Seperti dua yang ditangkap di Lampung, mereka yang menjual senjata ke kelompok itu," kata Juru Bicara Polri, Inspektur Jenderal Iskandar Hasan, Senin (20/9).
Sampai saat ini, kata dia, belum ada indikasi kaitan dengan teroris, karena barang bukti yang ditemukan mirip dengan yang ditemukan di tempat perampokan Bank CIMB Niaga Medan. Misalnya senjata yang ditemukan di rumah kosong, di Belawan identik dengan peluru di tempat perampokan.
"AK 47 dan pistol FN yang ada di media ada kesamaan dengan milik pelaku. Senjata yang disita tersebut bukan senjata rakitan, melainkan senjata asli yang dibuat pabrik resmi,” katanya. Polisi belum tahu apakah senjata milik perampok itu dari senjata selundupan, atau ada oknum TNI dan Polri yang terlibat. “Masih diselidiki," kata Iskandar.
Iskandar mengatakan polisi masih perlu mendalami kasus perampokan itu. Dalam penangkapan komplotan perampok ini, kata dia, polisi juga menyita setengah batang bahan peledak dengan jenis TNT. Namun polisi tidak menemukan dokumen yang berhubungan dengan rencana peledakan menggunakan TNT tersebut. "Belum diketahui sasaran mereka."
CORNILA DESYANA