TEMPO Interaktif, Makassar - Kepolisian Sektor Kota Tamalate, Makassar menangkap seorang pria yang memiliki senjata api berupa pistol jenis FN bernama Sakti Awal, 37 tahun. Penangkapan pria yang berprofesi sebagai kontraktor ini dilakukan saat digelar operasi gabungan fungsi dengan sasaran pelaku terorisme, Senin (27/9).
Tersangka langsung diamankan setelah polisi menemukan sebuah senjata yang terselip di kursi mobil. Selain menyita pistol, polisi juga menemukan dua magazine yang berisi 20 butir peluru.
"Namun bentuk peluru bundar yang menyerupai butiran penabur," kata Kepala Kepolisian Sektor Tamalate, Ajun Komisaris Suaeb Madjid.
Dia mengatakan, pihaknya langsung menangkap tersangka setelah memergoki senjata yang dibawanya. Ia belum memastikan pistol tersebut adalah jenis senjata yang dilarang beredar atau malah senjata ilegal.
Informasi yang dihimpun Tempo menyebutkan, senjata itu sudah dua tahun dikuasai tersangka. Tersangka memperolehnya melalui transaksi di internet.
"Harga setiap senjata diakui dibeli sekitar Rp 3 juta," ucap Suaeb.
Untuk meneliti keasliannya, Polsekta Tamalate telah menyerahkan senjata tersebut ke Laboratorium Forensik Cabang Makassar. Suaeb mengatakan keberadaan senjata itu bisa saja digunakan untuk melakukan tindakan tidak terpuji.
"Saat ini yang bersangkutan masih diperiksa secara intensif oleh penyidik," jelas Suaeb.
Operasi teroris gencar digelar kepolisian sektor kota di Makassar, utamanya di batas kota. Polisi juga mendapat instruksi untuk mewaspadai adanya gerakan-gerakan oknum yang memiliki senjata api ilegal.
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar, Komisaris Besar Muhammad Nur Samsul mengatakan kewaspadaan terus ditingkatkan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya aksi teror. Sebab beberapa hari lalu terjadi aksi teror berupa penembakan seorang pengendara mobil di Kabupaten Bantaeng.
"Ada kekhawatiran pelaku teror tersebut masuk ke Makassar, sehingga seluruh polsek yang ada di batas kota diintensifkan melakukan operasi," kata Samsul.
Juru Bicara Polda Sulselbar, Komisaris Besar Hery Subiansauri mengatakan sejauh ini polisi masih menyelidiki aksi teror di Bantaeng. Polda telah menurunkan tim reserse untuk membantu penyelidikan.
"Pelaku masih diseliki. Proyektil peluru yang ditemukan di lokasi kejadian masih diperiksa Labfor," kata Hery.
ABDUL RAHMAN