TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah menetapkan masa tanggap darurat selama dua minggu akibat musibah banjir lumpur di Wasior di Kabupaten Teluk Wondama, Papua. Kementerian Sosial sudah mengirimkan tenda tambahan, tempat tidur dan tilam. Kementerian Kesehatan juga telah menerjunkan tim kesehatan.
"Gubernur kita instruksikan tidak boleh kemana-mana, dan hari ini kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) akan berusaha masuk lokasi dengan helikopter," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di kompleks Istana Presiden, Rabu (6/10).
BNPB juga hadir di lokasi bencana. Hal ini untuk memperkuat peran pemerintah provinsi Papua setelah pemerintah daerah lumpuh dan tidak mampu menanganinya. Menurut Agung, bencana banjir lumpur ini telah menelan korban 64 meninggal, 68 orang luka-luka dan 4.500 orang mengungsi.
Pemerintah, lanjut Agung, juga telah mengirimkan bantuan Rp 300 juta dan menyusul Rp 500 juta.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun juga akan memberikan bantuan pakaian, selimut dan obat-obatan dengan total 13,5 ton. Bantuan ini dikirimkan tadi malam dengan pesawat herkules. Pemerintah juga akan menanggung biaya perawatan dan santunan kepada korban bencana.
Hingga saat ini, pihaknya, kata Agung, belum bisa menyimpulkan penyebab terjadinya banjir lumpur yang telah menghancurkan daerah itu. Hujan bukan menjadi penyebab utama terjadinya banjir. "Laporan sementara dari ulah manusia yang menyebabkan hutan gundul," ujarnya.
EKO ARI WIBOWO