Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Majelis Hakim diharapkan menyatukan persidangan kasus gugatan Tommy Soeharto dan perusahaan Tommy, Pecatu Graha, ke PT Garuda Indonesia. Sebelumnya, Pecatu Graha juga ikut menggugat Garuda, dengan materi gugatan yang sama.
Gugatan Tommy terkait artikel yang dimuat dalam majalah bulanan Garuda. Dalam artikel majalah berjudul “A New Destination to Enjoy in Bali”, disebutkan bahwa Tommy adalah seorang pembunuh. Tommy menganggap penyebutan tersebut tidak berkorelasi dengan isi artikel.
Tommy menggugat enam pihak dalam kasus ini. Yakni PT Indo Multi Media, Pimpinan Redaksi Majalah Garuda Taufik Darusman, Redaktur Majalah Garuda Sari Widiati, PT GI, Vice President Corporate Communication PT GI Pujobroto, dan Senior Marketing Communication and Promotion PT GI Prasetyo Budi. Kepada keenamnya, Tommy meminta ganti rugi materiil Rp 13 juta, dan immateriil Rp 20 miliar.
Dalam persidangan, kuasa hukum PT GI dan Pujobroto, Eri Hertiawan, mengajukan permohonan penyatuan penanganan perkara pada majelis hakim. Alasannya, perkara yang diajukan dua tergugat, Tommy dan Pecatu Graha, substansi perkaranya sama.
“Fakta-faktanya sama, gugatan juga sama. Yang beda hanya penggugatnya. Tapi ada benang merah di sana,” ujar Eri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (12/10).
Lagipula, menurut Eri, penyatuan perkara bukan hal yang dilarang dan aneh dilakukan. “Memang seharusnya dalam perkara yang cepat dengan biaya murah, harusnya digabungkan preseden-presedennya,” kata dia.
Majelis Hakim sendiri belum menentukan sikap, apakah akan mengabulkan permohonan tergugat ataukah tidak. Mereka masih akan menunggu putusan dari Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Isma Savitri
Iklan
