Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siswa Belajar Dikepung Limbah Batu Bara  

image-gnews
Sebagian murid SD Satu Atap Margaluyu, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, harus menggunakan masker selama belajar untuk menghindari mual dan sesak nafas, Rabu (20/10). Polusi udara berasal dari bau busuk yang menyengat akibat pembuangan limbah batu bara dan limbah cair secara liar di lembah sekitar 50 meter dari sekolah mereka. Limbah B3 ini disinyalir dibuang oleh sejumlah industri dari kawasan lain. TEMPO/Prima Mulia
Sebagian murid SD Satu Atap Margaluyu, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, harus menggunakan masker selama belajar untuk menghindari mual dan sesak nafas, Rabu (20/10). Polusi udara berasal dari bau busuk yang menyengat akibat pembuangan limbah batu bara dan limbah cair secara liar di lembah sekitar 50 meter dari sekolah mereka. Limbah B3 ini disinyalir dibuang oleh sejumlah industri dari kawasan lain. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO Interaktif, Bandung -Limbah batu bara yang dibuang sembarangan membuat ratusan siswa TK dan SD di Kampung Margaluyu Desa Citatah, Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat harus belajar di tengah bau menyengat dan ancaman bahaya lainnya.

"Mereka membuang limbah sejak 2007 lalu, jika cuaca panas limbahnya menguap dan anginnya berembus ke sekolah, bau menyengatnya akan tercium," kata Kepala Sekolah SDN Margaluyu Tarsidj Sudjasman saat ditemui Tempo di sekolahnya, Rabu (20/10).

Menurut Tarsidj ada 261 siswa yang belajar di sekolah itu dan mereka serta para guru sering mengeluh pusing saat proses belajar mengajar. Mereka juga kerap pulang sebelum waktunya karena bau limbah tersebut.

“Tahun kemarin kami sering memulangkan para murid lebih awal, khawatir kalau terjadi apa-apa, karena baunya bikin kepala pusing dan mual,” katanya.

Dikatakan Tarsidj, tidak jelas pabrik mana yang membuang limbah tersebut, limbah tersebut dibuang pada malam hari dengan memakai truk-truk dengan kapasitas besar, “Saya pernah tanya supir truk yang membuang limbah itu, ada yang bilang dari Purwakarta, ada yang bilang dari Cileunyi,” ujarnya.

Untuk mengurangi bau limbah tersebut, para siswa saat ini belajar dengan menggunakan masker yang diberikan oleh Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat pada Selasa (19/10) kemarin. “sekarang belajar harus pake masker, kemarin-kemarin suka tercium bau, kadang suka pusing,” kata salah seorang siswa.

Sementara itu, kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah wilayah Cipatat, Wahyu, mengatakan, pihaknya akan memeriksa kesehatan para siswa SDN dan TK Margaluyu “Mulai besok petugas Puskesmas setempat akan memeriksa kesehatan para siswa,” kata Wahyu yang juga ditemui di SDN Margaluyu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dokter di Kecamatan Cipatat ini, biasanya limbah tersebut akan berdampak pada penyakit pernapasan dan kulit. “Dari pemeriksaan tersebut mudah-mudahan bisa dijadikan dasar bukti untuk dikoordinasikan dengan badan Lingkungan Hidup,” katanya.

Dari pantauan Tempo di lokasi pembuangan limbah, bau limbah tersebut sangat menyengat, limbah dibuang begitu saja ke lahan kosong di RT 1/17 kampung Margaluyu.

Limbah batu bara yang dibuang sembarangan telah memakan korban. Egi Gantira, 12 tahun, warga Sumedang harus dirawat selama setahun karena terjatuh di limbah batu bara. Dia harus menjalani ratusan kali operasi untuk memperbaiki kulitnya yang terbakar.

 ANGGA SUKMA WIJAYA

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bawaslu Temukan Suara Siluman di Pilkada Tangerang

28 Juni 2018

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Bawaslu Temukan Suara Siluman di Pilkada Tangerang

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Banten menemukan adanya suara siluman dalam pilkada Tangerang di dua TPS.


Pilkada Tangerang, Ini Alasan Warga Perumahan Mewah Malas ke TPS

28 Juni 2018

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Pilkada Tangerang, Ini Alasan Warga Perumahan Mewah Malas ke TPS

Tingkat partisipasi dalam pilkada Tangerang di klaster perumahan mewah tahun ini rendah.


Alasan Bawaslu Banten Rekomendasi Coblos Ulang Pilkada di TPS ini

28 Juni 2018

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Alasan Bawaslu Banten Rekomendasi Coblos Ulang Pilkada di TPS ini

Bawaslu Provinsi Banten menemukan sejumlah pelanggaran serius dalam pilkada Kabupaten Tangerang di Serang dan Lebak.


Saat Pilkada Serentak, Ratu Atut Salat Duha di LP Anak Tangerang

28 Juni 2018

Gubernur Banten nonaktif Ratu Atut Chosiyah memberikan salam ketika mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, 11 Agustus 2014. ANTARA/Wahyu Putro A
Saat Pilkada Serentak, Ratu Atut Salat Duha di LP Anak Tangerang

Mantan Gubernur Banten Ratu Atut tidak ikut Pilkada serentak karena hak pilihnya dicabut terkait statusnya sebagai narapidana kasus korupsi.


Pilkada, Arief - Sachrudin Unggul Sementara Lawan Kotak Kosong

28 Juni 2018

Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang yang juga pasangan petahana Pilkada Kota Tangerang Arief R Wismansyah (kiri) dan Sachruddin (kedua kanan) bersama pendukungnya mengungkapkan kegembiraannya dengan menceburkan diri ke kolam atas keunggulannya terhadap kotak kosong di Karawaci, Tangerang, Banten, Rabu, 27 Juni 2018. Pasangan petahana Arief R Wismansyah dan Sachruddin untuk sementara unggul 86 persen dari kotak kosong pilkada Kota Tangerang yang hanya diikuti satu pasangan calon. ANTARA
Pilkada, Arief - Sachrudin Unggul Sementara Lawan Kotak Kosong

Petahana Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, dan wakilnya, Sachrudin, mengklaim menang dalam pilkada serentak 2018 melawan kotak kosong.


Pilkada 2018, Arief Rebut Suara di Lapas Anak Wanita Tangerang

28 Juni 2018

Calon Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dan istri memperlihatkan jari berlumur tinta usai mencoblos di pilkada, 27 Juni 2018. Tempo/Ayu Cipta
Pilkada 2018, Arief Rebut Suara di Lapas Anak Wanita Tangerang

Pasangan Arief-Sachrudin unggul dalam pilkada Wali Kota Tangerang di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Anak Wanita Kota Tangerang.


Pilkada Kabupaten Tangerang, Inkumben Klaim Raih 90 Persen Suara

27 Juni 2018

Ahmed Zaki Iskandar. Dok TEMPO
Pilkada Kabupaten Tangerang, Inkumben Klaim Raih 90 Persen Suara

Perolehan suara Ahmed Zaki Iskandar - Mad Romli dalam Pilkada Kabupaten Tangerang dinilai sesuai dengan target tim pemenangan.


Hasil Quick Count, Pasangan Inkumben Klaim Kalahkan Kotak Kosong

27 Juni 2018

Calon Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dan keluarga besar menunjukkan undangan mencoblos dalam Pilkada serentak, Rabu 27 Juni 2018.  Tempo/Ayu Cipta
Hasil Quick Count, Pasangan Inkumben Klaim Kalahkan Kotak Kosong

Berdasarkan hasil quick count, Arief - Sachrudin memperoleh 80 persen suara sedangkan kotak kosong hanya 14 persen.


Begini TPS Piala Dunia Merebut Hati Warga dalam Pilkada Tangerang

27 Juni 2018

Sejumlah bintang Piala Dunia 2018 tampil di TPS 29 di Griya Dumpit Asri, Kelurahan Gandasari Jatiuwung, Kota Tangerang, untuk Pilkada Tangerang, Rabu, 27 Juni 2018 TEMPO/Ayu Cipta
Begini TPS Piala Dunia Merebut Hati Warga dalam Pilkada Tangerang

Momen Pilkada Tangerang bertepatan dengan Piala Dunia, jadi demam bola dimanfaatkan untuk menggugah warga supaya semangat ke TPS buat mencoblos.


Pilkada 2018, Zaki - Romli Kalah Telak di Kampung Nelayan

27 Juni 2018

Ahmed Zaki Iskandar. Dok TEMPO
Pilkada 2018, Zaki - Romli Kalah Telak di Kampung Nelayan

Tingkat partisipasi pemilih di Kampung Dadap, Tangerang, Banten, tergolong rendah dalam Pilkada 2018.