."Faktanya sekarang ada hotel hotel yang kekurangan kamar," ujar Ayi Vivananda, Wakil Wali Kota Bandung, saat ditemui Tempo dalam acara Sunatan Massal Kagum Managemen Hotel. Minggu (31/10).
Menurut Ayi, Pemkot Bandung, saat ini tengah mengkaji berapa quota kebutuhan mal, pompa bensin dan hotel untuk kota Bandung. Karena saat ini dasarnya baru asumsi asumsi.."Kita sudah meminta Bapeda untuk mengakajinya berapa kebutuhannya, luasnya, jaraknya antar mal, pompa besin dan hotel juga."
Ayi menegaskan, dirinya belum menerima keberatan dengan banyaknya pembangunan hotel di Kota Bandung."Pembangunan hotel sendiri tergantung minat investor, pengusaha bisa melakukan perluasan atau membangun baru asalkan sesuai dengan tataruang wilayah," ujarnya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Jawa Barat, Herman Muktar mengkui, Kota Bandung saat ini ramai dikunjungi wisatawan domestik dan asing. Tapi ramainya Kota Bandung tidak sebanding dengan orang yang menginap di hotel."Okupansi hotel tidak sebagaimana diduga orang, hanya loong weekand saja bandung kekurangan kamar hotel," ujarnya.
PHRI meminta Pemkot Bandung bila mengeluarkannya ijin pembangunan hotel baru harus dibarengi dengan pembangun tempat tujuan wisata dan infrastuktur agar orang semakin banyak yang datang ke Kota Bandung."Dengan banyaknya orang datang okupuansi hotel bisa meninggkat," ujarnya.
Data PHRI Jawa Barat menyebutkan, khusus long weekand, Kota Bandung kekurangan kamar hotel. Untuk week and tingkat okupansi hotel mencapai 95 persen dan untuk hari hari biasa hanya sekitar 35 persen.
"Total kamar di Kota Bandung saat ini sudah mencapai 13 ribuan kamar," ujarnya seraya menegaskan pemerintah diminta segera membangun gedung pertemuan yang besar untuk meningkatkan Bandung sebagai kota rapat dan pertemuan.
ALWAN RIDHA RAMDANI