TEMPO Interaktif, Jakarta -Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Pusat, Komisaris Yoyon Tony Surya Putra, menyampaikan pihaknya mengerahkan sebanyak 50 personel polisi untuk menjaga titik-titik rawan tawuran di tiga kelurahan di Kecamatan Johar Baru. Tiga kelurahan yang warganya terlibat tawuran Ahad kemarin itu adalah Kelurahan Tanah Tinggi, Galur dan Kampung Rawa.
"Puluhan polisi itu ada yang berseragam dinas dan ada juga yang berpakaian preman," tutur Tony, Selasa (23/11) siang.
Tony menerangkan, pihaknya kini lebih fokus untuk mencari dalang di balik tawuran Ahad (21/11) kemarin di Jalan Baladewa Perempatan Kota Paris, Tanah Tinggi, Johar Baru. "CCTV pun menurut saya tidak efektif mencegah tawuran. Yang pasti, kalau provokatornya tertangkap, tawuran akan mereda," ujarnya.
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Hamidin mengatakan pihaknya sedang mengidentifikasi permasalahan di Tanah Tinggi dan dua kelurahan yang di dekatnya. Polisi menyorot aspek sosial dan kriminalitas yang terjadi di wilayah padat penduduk tersebut.
"Angka kriminalitas cukup tinggi di sini. Permukimannya juga amat padat, sehingga benturan-benturan kecil kerap terjadi," Hamidin menjelaskan di kesempatan terpisah, Selasa (23/11) sore tadi.
Sebagai tindak lanjut, Hamidin melanjutkan, polisi akan menyisir warga di sekitar lokasi yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). Utamanya, yang kerap "nongkrong" di wilayah Tanah Tinggi, yang jadi tempat ajang tawuran Ahad kemarin. "Tindakan tegas harus dilakukan. Kalau tidak bisa meluas," katanya.
Yang jelas, pasca-tawuran, polisi melakukan sudah melakukan trialisasi pengamanan. Maksudnya seluruh personil polsek terdekat akan segera dikerahkan jika tawuran terjadi kembali. "Namun polisi akan tetap mengedepankan tindakan persuasif dalam mengatasi masalah tawuran ini."
Sebanyak 35 warga yang dimintai keterangan polisi pasca-tawuran, semuanya telah dibebaskan Senin (22/11) malam.
HERU TRIYONO