Menurut dia, adanya dihapuskannya bea masuk impor gula adalah penyakit BUMN yang tidak mau pusing, dan terlalu menggantungkan kebijakan pemerintah.
Padahal, kata Natsir, kondisi saat ini akibat kesalahan importir sendiri. Importir gula seharusnya bisa saja langsung melakukan impor sejak harga masih rendah. "Pembelian dilakukan lebih awal. Pengiriman dilakukan kemudian," kata dia. Dengan impor lebih awal, kata dia, tidak mengganggu harga gula dalam negeri saat masa giling.
Sebelumnya, Pemerintah berencana mengimpor gula sebanyak 450 ribu ton. Izin impor sudah dikeluarkan sejak September lalu.
Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai salah satu yang mendapatkan penugasan impor mengusulkan pembebasan bea masuk impor gula. Sebab, harga gula dunia sedang tinggi yaitu mencapai US$ 727 per ton. Harga gula dunia yang tinggi juga mengerek harga dalam negeri hingga mencapai Rp 11.026 per kilogram.
Jadi, menurut Natsir, saat ini sebaiknya importir gula melaksanakan saja penugasan yang diberikan. "Harus pintar-pintar negosiasi agar gula bisa dibeli dengan harga terjangkau dan dijual kepada konsumen dengan harga murah," ujarnya.
Natsir menambahkan, saat ini sebetulnya gula untuk Indonesia sebanyak 450 ribu ton sudah tersedia. Namun, dipegang oleh pedagang. "Jadi, harga dikendalikan pedagang," kata dia.
Karena itu, Natsir menyarankan agar importir segera saja melakukan penugasan pembelian gula. Sebab, harga gula pada bulan berikutnya bisa lebih tinggi lagi.
Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu laporan realisasi impor gula. "Izin sudah diberikan. Kita tunggu laporannya. Saya dengar sebagian sudah punya kontrak," ujarnya.
Salah satu importir gula, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) belum mempublikasikan berapa banyak gula yang sudah diimpor. PPI mendapat jatah impor 90 ribu ton.
"Yang pasti, untuk impor gula kami akan tergantung kebutuhan daerah. Kalau ada daerah yang butuh, misal Aceh atau Riau, akan langsung kami impor," kata Direktur Utama PPI, Heinrich Napitupulu.
Eka Utami Aprilia