TEMPO Interaktif, Jakarta -Ekspor Indonesia ke Cina diharapkan terus meroket. "Pertumbuhan ekspor ke Cina pada 2011 diharapkan lebih tinggi 50 persen dibandingkan pertumbuhan ekspor tahun ini," kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Deddy Saleh di kantornya, Jumat (10/12). Bila ekspor tahun ini tumbuh 10 persen, tahun depan ekspor ditargetkan bisa naik 15 persen.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, ekspor Indonesia ke Cina pada Januari-September 2010 mencapai US$ 10,212 miliar. Pertumbuhan ekspor mencapai 28 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara ekspor nonmigas saja sebesar US$ 9,305 miliar. Ekspor nonmigas tumbuh 56 persen dibandingkan Januari-September 2009. Jika hingga akhir tahun ekspor Indonesia ke Cina tumbuh tetap pada kisaran 28 persen seperti pada September, maka tahun depan ekspor diharapkan bisa tumbuh hingga 42 persen.
Pemerintah Cina sebelumnya melaporkan pertumbuhan ekspor-impor November. Di dalamnya dicantumkan bahwa impor Cina tumbuh kuat. Impor naik 37,7 persen menjadi US$ 130,4 miliar. Impor Cina didominasi oleh minyak, bijih besi dan bahan baku lainnya dari negara berkembang.
Deddy mengakui, agak sulit untuk mengharapkan pertumbuhan ekspor ke Cina meningkat dua kali lipat dibanding pertumbuhan tahun ini. "Sebab, banyak negara lain yang bersaing untuk bisa ekspor ke Cina," kata dia.
Namun Indonesia berusaha meningkatkan ekspornya antara lain untuk produk pertambangan, pertanian dan lain-lain.
EKA UTAMI APRILIA