Kepala Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Kabupaten Blitar Mujiyanto mengatakan, pelatihan meliputi tindakan teknis ketika terjadi bencana alam.
Secara periodik Kesbanglinmas mendatangkan instruktur profesional, di antaranya SAR, PMI, untuk melatih sedikitnya 100 tenaga linmas di masing-masing desa dan kelurahan. Di antaranya diselenggarakan secara indoor di Hotel Penataran Kediri. Selain teori tentang penanganan bencana, termasuk evakuasi, juga pengenalan tentang tsunami. “Mereka akan menjadi relawan yang memandu warga jika terjadi tsunami,” kata Mujiyanto kepada Tempo, Rabu (22/12).
Setiap relawan diharapkan bisa mempergunakan peralatan seadanya untuk mengingatkan warga. Salah satunya kentongan, alat komunikasi tradisional yang biasa dipergunakan masyarakat. Selain itu seluruh warga juga mendapat pelatihan evakuasi agar tidak panik saat meninggalkan rumah.
Pelatihan ini menurut Mujiyanto telah berjalan efektif. Ini terbukti dengan tidak adanya kepanikan warga di daerah pantai paska terjadinya gempa di Yogyakarta, Selasa (21/12).
Daerah yang masuk kategori rawan gempa dan tsunami, menurut Mujiyanto, adalah Pantai Tambakrejo di Kecamatan Wonotirto, Pantai Serang di Kecamatan Panggungrejo, dan Pantai Pasur di Kecamatan Bakung. Ketiga pantai ini berbatasan langsung dengan laut selatan yang memiliki potensi bencana sangat besar.
Penanganan bencana alam di Kabupaten Blitar diharapkan bisa lebih fokus pada tahun 2011 mendatang. Saat ini Pemerintah Kabupaten Blitar tengah membahas Peraturan Daerah (Perda) tentang Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang mulai beroperasi tahun depan. “Dukungan anggaran bencana juga sudah siap,” ujar Mujiyanto.
Kesiapan yang sama dilakukan Pemerintah Kabupaten Tulungagung. Di daerah ini kawasan yang diwaspadai adalah Pantai Popoh dan Sidem di Kecamatan Besuki, dan Pantai Sine di Kecamatan Tanggunggunung. “Kami terjunkan personil untuk mengawasi kondisi perairan di sana,” tutur Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Tulungagung Mariani.
Sebelumnya peneliti dari Pusat Studi Kebumian dan Bencana Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Amien Widodo, mengatakan hampir seluruh wilayah Jawa Timur, khususnya daerah pantai selatan, mulai dari Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang Raya, Lumajang, Jember, hingga Banyuwangi merupakan daerah rawan gempa dengan potensi tsunami yang besar.
Menurut Amien, wilayah-wilayah tersebut dilalui oleh dua lempeng besar yaitu Indo-Australia dan Eurosia. HARI TRI WASONO.