"Kami sudah meminta keterangan enam saksi. Belum ada tersangka, kasusnya masih dalam penyidikan," kata Fachrudin saat dihubungi, Rabu (29/12).
Sayangnya, ia menolak merinci detil kasus tersebut. Namun ia mengaku sudah menaksir lokasi pembuatan video tersebut. "Di Bogor tapi saya lupa persisnya," kata Fachrudin.
Sebelumnya, Kepala Polda Jawa Barat Inspektur Jenderal Suparni Parto membenarkan pihaknya sudah menerima laporan seorang anggota DPRD Jawa Barat yang juga pimpinan partai besar itu. "Laporannya sudah lama dan kita tindak lanjuti,"kata dia.
Suparni juga menolak mengungkapkan detil posisi kasus tersebut. Namun saat dikonfirmasi dengan menyebut nama pimpinan salah satu parpol berinisial R , ia membenarkan bahwa pelapor atas nama orang itu. "Secara proporsional kami tangani kasusnya," katanya.
Sebelumnya, Badan Musyawarah Masyarakat Sunda meminta klarifikasi pada pimpinan DPRD Jawa Barat soal kabar tak sedap yang menyebutkan salah satu wakil rakyat di sana terlibat video mesum.
Ketua Bamus Masyarakat Sunda Memet Hamdan mengatakan, pimpinan Dewan yang hadir dalam pertemuan itu menjelaskan, anggota Dewan yang terkena isu tak sedap itu sudah melaporkan soal itu pada polisi. "Itu sudah ditangnai Polda, melalui laporan yang bersangkutan," katanya.
Ketua DPRD Jawa Barat Irfan Suryanagara membenarkan soal itu. Tapi, Irfan menghindar menyebut nama anggotanya itu.
Untuk menjatuhkan sanksi, Irfan mengatakan, lembaganya menunggu hasil penelusuran polisi. "Karena ini sudah di ranah hukum, kita tunggu hasilnya seperti apa," katanya. "Saya tidak mau berandai-andai."
Erick P. Hardi