TEMPO Interaktif, Bandung - Menjelang malam tutup tahun 2010, empat geng motor beken di 22 kabupaten/kota di Jawa Barat berikrar membubarkan diri di Markas Polda Jawa Barat, Jumat (31/12) petang.
Pembacaan dan ikrar dilakukan oleh empat ketua tingkat Jawa Barat, geng XTC, Moonraker, GBR, dan Brigez, dengan saksi Kepala Polda Jawa Barat Inspektur Jenderal Suparni Parto, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan perwakilan Panglima Kodam III Siliwangi.
"Dengan ini berikrar menyatakan membubarkan diri dari segala bentuk kegiatan bermotor yang selama ini dilakukan oleh seluruh anggota geng motor," ujar Ketua GBR Julian Rahmawan, yang didaulat tiga ketua geng lainnya untuk membacakan ikrar Jumat petang.
Selain itu, mereka berjanji menolak segala bentuk kegiatan ugal-ugalan di jalanan, aksi kriminal, dan aksi lainnya yang meresahkan masyarakat.
"Mendukung dan mendorong seluruh usaha aparat penegak hukum dalam menindak dan menanggulangi segala kegiatan geng motor yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat," cetus Julian.
Pembacaan disusul penandatanganan deklarasi oleh keempat pimpinan geng. Selain itu, di atas panggung utama, keempat ketua geng menyerahkan atribut geng masing berupa jaket dan t-shirt kepada Gubernur. Sebagai balasannya, Heryawan memberikan empat helai kaus polo warna putih polos dan mencipratkan air kembang kepada ubun-ubun keempat ketua geng.
Pemberian kaus putih dan ciprat air kembang itu sebagai simbol. "Mari tinggalkan perilaku yang merugikan orang lain dan masyarakat," kata Heryawan.
Sementara itu, dalam sambutannya, Suparni menyatakan terima kasih para awak keempat geng di seluruh kabupaten/kota se-Jawa karena telah memenuhi undangan dan imbauan untuk membubarkan diri.
"Geng motor selama ini identik dengan kenakalan remaja, perkelahian, minuman keras, bahkan tindak kriminal yang telah sangat meresahkan masyarakat," katanya.
Hal senada dikemukakan dalam sambutan Panglima Kodam III yang dibacakan Kepala Staf Kodam III Brigadir Jenderal Hadi. Panglima bahkan berjanji menyediakan fasilitas untuk para anggota geng motor yang membubarkan diri itu. "Kami akan siapkan sirkuit trek sepeda motor di Gunung Bohong (Kota Cimahi)," katanya.
Sementara itu, pimpinan XTC, Eko alias Warmin, menyatakan, menyusul ikrar, pihaknya akan langsung mendata kembali secara lebih akurat keanggotaan kelompoknya.
"Kami klub motor anggota nomor 339 Ikatan Motor Indonesia. Sekarang ada sekitar 25 ribu orang yang mengklaim anggota (XTC). Kami punya aturan organisasi," katanya seusai acara.
Adapun untuk mengantisipasi ulah oknum yang mencatut nama XTC, Warmin mengaku sudah meminta agar seluruh anggotanya tak melakukan aktivitas dengan memakai aksesoris dan emblem XTC. "Kami vakum selama tiga bulan dulu sampai pendataan organisasi selesai," katanya.
Kondisi vakum tersebut, imbuh Warmin, berlaku untuk perayaan ulang tahun kelompoknya. "Malam tahun baru ini ulang tahun kami ke-29. Saya sudah perintahkan seluruh anggota supaya tak melakukan aktivitas (atas nama XTC)," ujar salah satu penanda tangan ikrar itu.
ERICK P. HARDI